JAKARTA--Ketua Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji, Marzuki Alie mengatakan mayoritas klaim terhadap penyelenggaraan Haji Indonesia tahun ini bersumber dari tata kelola makanan yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh penyelenggara dalam hal ini Kementrian Agama.
"Jamaah harus berbaris dengan piring kosong lalu maju satu-persatu ke meja makan dan petugas mengisi piring dengan nasi, sayur dan salah satu lauk seperti telur, ikan teri atau ayam," kata Marzuki Alie dalam rilisnya dari Mina, Senin (07/11).
Para jamaah lanjutnya, memprotes pola untuk mendapatkan makanan dengan antrian per kloter ini bukan prasmanan namanya tapi pola membagi makanan untuk narapidana di penjara.
"Seperti makan di penjara, para napi berbaris membawa piring kemudian diisi oleh petugas sambil berjalan melewati meja makanan," ungkap Ketua DPR itu.
Persoalan lain dibalik itu lanjutnya, bila meja ditempatkan di lorong maktab, maka siang hari berpanas-panas dan ini sangat tidak manusiawiKekecewaan juga datang dari jamaah perempuan yang mempertanyakan kamar mandi dan toilet yang sangat minim fasilitasnya.
"Fakta ini berbeda dengan komitmen Kementerian Agama dihadapan DPR bahwa sistim makan diberikan dalam bentuk nasi kotak
BACA JUGA: Kesepakatan Ekstradisi Tak Tercapai
Belakangan saya dapat kabar bahwa sistem itu dirubah tanpa pembicaraan dengan DPRBACA JUGA: KemenkumHAM Respon Pembubaran Tipikor Daerah
BACA JUGA: Pemberantasan Korupsi di Indonesia Rendah
(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkopolhukam Tolak Bicara Konflik Papua
Redaktur : Tim Redaksi