jpnn.com, JAKARTA - DPR akan terus mendorong kerja sama Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste. Menurut Ketua DPR Bambang Soesatyo, kerja sama antara kedua negara bertetannga yang telah berlangsung dengan baik itu harus terus ditingkatkan.
Bambant mengatakan hal itu ketika menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor Leste Francisco Guterres Lu Olo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6). Menurutnya, kedua negara telah menunjukan wujud nyata dalam bekerjasama di berbagai forum internasional.
BACA JUGA: Jelang Asian Games, Bamsoet Dorong Polri Sikat Penjambret
“Saya yakin kehadiran Presiden Guterres dapat meningkatkan kembali kerja sama kita baik di level parlemen maupun eksekutif pemerintahan,” ujar Bamsoet -panggilan akrabnya- dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah pimpinan dan anggota DPR RI serta para menteri di Republik Demokratik Timor Leste itu.
Bamsoet menuturkan, keputusan Presiden Guterres memilih Indonesia sebagai tujuan pertama lawatan kenegaraannya merupakan sebuah penghormatan dan simbol positif bahwa kedua negara senantiasa punya iktikad baik untuk bertetangga secara harmonis. Apalagi, kata Bamsoet, Indonesia dan Timor Leste punya hubungan yang tak bisa dipisahkan.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Kemenkeu & BI Cari Solusi untuk Angkat Rupiah
“Sejarah mencatat Timor Leste pernah menjadi provinsi termuda di Indonesia. Sejak tahun 1999, Timor Leste akhirnya menjadi negara merdeka. Namun hubungan persaudaraan keduanya tak akan bisa dipisahkan hanya karena sekat perbedaan negara,” ujar Bamsoet.
Politikus Partai Golkar itu juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Timor Leste kepada Indonesia sehingga bisa menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020. Sebaliknya, Indonesia akan mendukung penuh pencalonan Timor Leste dalam keanggotaan ASEAN.
BACA JUGA: Laporkan Vita ke Polda Bali, Bamsoet Juga Pakai UU ITE
Bamsoet menambahkan, pentingnya hubungan Indonesia - Timor Leste antara lain juga telah diwujudkan dalam pembangunan tiga Pos Lintas Batas (PLB), yaitu PLB Motain di Kabupaten Belu, PLB Motamasin di Kabupaten Malakad dan PLB Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Ketiga PLB itu telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2016 dan diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. Hingga 2017, nilai perdagangan kedua negara tercatat mencapai 229,99 dolar AS.
Pada tahun yang sama, nilai investasi Indonesia di Timor Leste mencapai USD 595,39 juta yang tersebar di bidang infrastruktur, energi, keuangan dan perbankan, obat-obatan serta alat kesehatan. Bamsoet pun mengharapkan Timor Leste di bawah pemerintahan Presiden Guterres dapat mendorong peningkatan iklim investasi di negeri berjuluk Bumi Lorosae itu.
“Saat ini terdapat sekitar 14 BUMN dan lebih dari 400 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Timor Leste. Mudah-mudahan jumlahnya akan terus meningkat,” urai Bamsoet.
Di bidang pendidikan dan pembangunan manusia, hingga saat ini sudah ada 12.000 mahasiswa Timor Leste yang belajar di Indonesia, baik melalui jalur beasiswa maupun biaya sendiri. Sebaliknya, jumlah pelajar dari Indonesia di Timor Leste sudah mencapai sekitar 2.107, dengan jumlah WNI yang tinggal dan bekerja di sana hampir 9.000 jiwa.
“Saya mengapresiasi kunjungan Presiden Guterres ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 28 Juni lalu. DPR RI mendukung dan bahkan siap memfasilitasi rencana kerja sama antara Timor Leste dengan IPB. Khususnya, di bidang pendidikan pertanian, penelitian, dan pengembangan teknologi pertanian. Indonesia akan sangat senang sekali apabila bisa ikut serta memajukan Timor Leste melalui peningkatan pembangunan manusia melalui jalur pendidikan,” jelas Bamsoet.
Senada dengan Bamsoet, Presiden Guterres juga menyatakan tekadnya untuk senantiasa bergandengan tangan dengan Indonesia. Bahkan, Presiden Gueterres menginginkan parlemen Timor Leste bisa belajar banyak dan bertukar pikiran dengan DPR RI.
“Timor Leste senang dengan perkembangan demokrasi di Indonesia yang baru saja menyelesaikan pemilihan kepala daerah secara damai. Tahun depan juga akan menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan Presiden, saya yakin akan berjalan dengan kondusif. Ini menjadi pelajaran penting bagi Timor Leste dalam membangun konsolidasi berbangsa dan bernegara,” pungkas Presiden Guterres.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain tiga wakil ketua DPR, yakni Fadli Zon, Agus Hermanto dan Utut Adianto. Selain itu, ada pula Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis, serta Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha.
Sedangkan Presiden Francisco Guterres didampingi Minister for Foreign Affairs and Coperation Mr. Dionisio Da Costa Babo Soares, Chief of Civil House Mr. Francisco Maria de Vasconcelos, Chief of Defence Force Major General Tito da Costa Cristovao, Chief of Military House Colonel Antonio Soares da Silva.(eno/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kewenangan Panggil Paksa Hilang, DPR Hormati MK
Redaktur : Tim Redaksi