SOE- Catatan sejarah kemerdekaan Negara Republik Indonesia ternyata belum melekat secara baik dalam diri anak bangsa iniHal ini terbukti dengan kesalahan pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI pada upacara kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 RI di Lapanan Puspenmas SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu (17/8)
BACA JUGA: Bus Terjun ke Jurang 70 Meter, Tiga Tewas
Upacara yang dihadiri seluruh unsur muspida dan ribuan mayarakat itu, Ketua DPRD Kabupaten TTS, Eldat Nenabu yang didaulat membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI mengundang desas-desus hampir semua peserta upacara
BACA JUGA: Diabaikan Plt Gubernur, Para Veteran Menangis
Setelah membacakan isi teks, Eldat kemudian melanjutkan membaca bagian terakhir teks yang berisi tanggal, bulan dan tahun bersejarah ituBACA JUGA: 26 Bayi Lahir di HUT RI Ke-66
"Jakarta, hari 17 bulan delapan tahun 2005Atas nama bangsa Indonesia, Sukarno-Hatta," baca Eldat yang disambut desas-desus undangan serta peserta upacara.Peristiwa tersebut ternyata tidak luput dari pengawasan TNI dan Polisi yang ikut dalam upacara tersebutTak ayal, teks proklamasi yang merupakan dokumen negara itu langsung diamankan anggota intel Kodim TTSHal ini untuk membuktikan kesalahan yang dilakukan, baik karena kesalahan dalam pengetikan teks atau pun kesalahan pembacaan.
Ketua Panitia HUT ke-66 RI Kabupaten TTS, Salmun Tabun yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakui, kesalahan terjadi pada pembacaan, bukan pada isi teksDiakuinya, Ketua DPRD TTS, Eldat Nenabu yang bertugas membacakan Teks Proklamasi tidak sempat ikut dalam kegiatan gladi sehari sebelumnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten TTS, Eldat Nenabu yang dikonfirmasi Timor Express mengaku di dalam teks tertera tahun 05Namun Eldat membantah jika hal itu disengajakanSaat membacakan itulah, dia secara tidak sengaja mengucap tahun 2005Menurut Eldat, hal tersebut terjadi bukan karena unsur kesengajaanSehingga dirinya langsung meminta maaf kepada semua muspida yang ada di daerah tersebut.
"Saya langsung minta maaf ke semua muspida, termasuk Pak Kapolres dan Pak DandimKarena memang sonde sengaja," jelas Eldat.
Terkait adanya pengaruh lain, Eldat mengaku dalam beberapa hari ini dalam keadaan tidak fit karena kurang istirahatHal ini karena orangtuanya sedang koma di salah satu rumah sakitDia juga mengaku tidak mengikuti kegiatan gladi sebelumnya
"Memang saya sementara beberapa hari ini kurang fit karena orangtua ada sakitSaya tidak ikut gladi tapi mau kasi ke Pak Wakil tapi tidak bisa hubungiTadi saya juga sudah tanya ulang, jadi tulisannya '05' jadi bacanya juga '05'Waktu saya kembali duduk baru banyak desas-desus baru saya sadar," kilahnya.
Pantauan koran ini, upacara berlangsung cukup khidmatPembacaan teks Proklamasi didahului penghormatan senjata, kemudian tanda kehormatan dibukaUsai dibacakan, tanda kehormatan ditutup dan tegak senjataHal ini menandakan Teks Proklamasi merupakan dokumen negara yang harus dihormati.
Hadir pada kesempatan itu, Bupati TTS, Paulus V.RMella yang bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati TTS, Benny Litelnoni, Sekda TTS, Salmun Tabun, Dandim 1621 TTS, Letkol Alexander Eman, Kapolres TTS, AKBP Tito Basuki, Ketua PN SoE, Soesilo, Kajari SoE, Johanes Lebe Unaraja dan seluruh pejabat lingkup pemkab TTSHadir pula Anggota DPRD Provinsi NTT, Emilia Nomleni serta beberapa anggota DPRD Kabupaten TTS
Usai upacara dilanjutkan berbagai lomba dan hiburan lainnyaSebelumnya, Selasa (16/8), Bupati TTS bersama muspida menggelar apel untuk memberikan remisi kepada 143 narapidana di Lapas Kelas II B SoEDari jumlah tersebut, 139 orang mendapat remini umum satu dan empat orang lain mendapat remisi umum duaDan, tiga orang diantaranya langsung bebasSementara satu orang lagi masih menjalani hukuman subsider selama satu bulan ke depan. (mg-9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rampas 37 Panther Eks Anggota DPRD!
Redaktur : Tim Redaksi