jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kepala Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Suasto Hadiputro Armin menolak bersumpah di hadapan Al-Quran.
Sumpah tersebut sesuai permintaan massa aksi di depan halaman kantor Desa Ungga, Selasa (7/2) pagi.
BACA JUGA: Menko Muhadjir Minta Kades Mencegah Pernikahan Dini
Selain itu, Suasto juga diminta untuk bersumpah pocong dihadapan aksi massa jika memang tidak bersalah.
Kades mengaku ogah untuk menuruti kemauan massa aksi untuk bersumpah karena Indonesia negara hukum.
BACA JUGA: Dituduh Minta Foto TKW Tanpa Busana, Pak Kades Ogah Bersumpah dengan Al-Quran
"Saya tegaskan saya tidak pernah seperti yang dituduhkan itu, semua itu fitnah," tegasnya di hadapan massa.
Sementara massa aksi bersikap keras meminta Kades Ungga tetap melakukan sumpah di depan Alquran.
BACA JUGA: Duh, Pak Kades Diduga Minta Dikirimi Foto Selfie TKW Tanpa Busana
Menurutnya, jika berani untuk disumpah maka massa akan mengakui jika dia tidak bersalah. Begitu juga sebaliknya.
"Kami menyimpulkan ketika Kades tidak mau sumpah Al-Quran berarti dia benar melakukan tindakan asusila itu," kata korlap aksi, Apriadi Abdi Negara dalam orasinya.
Adapun dugaaannya, Kades Ungga telah menggoda istri K alias Odok (49) via wa. Dalam chat tersebut, Suasto diduga meminta L (19) berpose telanjang bulat.
Pada chat itu juga, Ketua Forum Kepala Desa Lombok Tengah itu juga merayu L agar dikirimkan foto pada bagian intimnya.
"Di chat whatsapp itu pak Kepala Desa meminta foto kemaluan dan harga diri istri orang," ujar Abdi.
Abdi juga mengungkapkan sesuai yang disampaikan korban bahwa dia pernah diminta kirim foto bahkan video dalam posisi tidak menggunakan busana.
Syukurnya, korban menolak dan melaporkan ke suaminya via telpon.
"Kami tidak mau dan tidak sudi dipimpin Kades seperti ini, kades cabul, kades suka istri orang," ungkap Abdi.
Tidak hanya itu, massa juga meminta kepada Kepala Desa Ungga untuk mundur dari jabatannya karena telah mencoreng nama baik Desa.
"Anda sudah menodai nama Desa Ungga. Maka kami minta anda mundur," katanya.
Warga mengaku akan kembali aksi pada Hari Jumat.
Mereka akan aksi karena tidak menerima dipimpin kades yang ganggu istri orang dan cabul.
"Kami tidak sudi dipimpin oleh pemimpin cabul seperti dia. Kami minta dia harus mundur," pungkas Abdi. (mcr38/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah