Ketua Komisi X DPR Pengin Peran Perpustakaan sebagai Jantung Pendidikan Diperkuat

Rabu, 08 Desember 2021 – 01:35 WIB
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Deni Kurniadi dan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto tangkapan layar video di akun WBS Radio Perpusnas di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai Perpustakaan Nasional (Perpusnas) konsisten menyediakan buku-buku berkualitas melalui berbagai program dan kegiatan. 

Huda menegaskan bahwa kesulitan masyarakat mengakses buku harus diselesaikan. Sebab, buku merupakan instrumen yang tidak tergantikan dalam gerakan literasi. 

BACA JUGA: Transformasi Perpustakaan Perkuat Pembangunan Pertanian

"Kesulitan masyarakat mengakses buku, harus bisa diselesaikan,” kata Syaiful Huda dalam Talk Show Publik Perpusnas, Selasa (7/12).

Dia menambahkan Komisi X DPR akan terus mendorong seluruh kelembagaan untuk berkolaborasi menjalankan gerakan literasi ini dalam upaya memperkuat peran perpustakaan sebagai jantung pendidikan di negeri ini.

BACA JUGA: Perpustakaan Keliling di Purbalingga Ingin Tingkatkan Minat Membaca Sambil Membersihkan Sampah

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI Deni Kurniadi mengatakan literasi sangat ampuh membantu memulihkan ekonomi dan reformasi sosial. Menurutnya, gerakan literasi berbasis inklusi sosial belakangan ini menjadi nadi utama Perpusnas. 

Deni Kurniad mengatakan literasi berbasis inklusi sosial menjadi kunci penting, karena melalui Perpusnas, perpustakaan di Indonesia kini tidak sekadar menjadi pusat informasi bahan kepustakaan, tetapi berkontribusi membangun masyarakat berpengetahuan.

BACA JUGA: Perpustakaan MPR dan Uniku Berkolaborasi Kupas Buku Integritas Penegak Hukum

“Sebagai pusat ilmu pengetahuan, Perpusnas juga mampu mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat," ucapnya.

Dia menegaskan perpustakaan kini sudah berkontibusi nyata pada penambahan pendapatan keluarga dan masyarakat melalui sejumlah kegiatan kreasi yang diselenggarakan di setiap daerah.

Semua peran sentral ini kemudian membawa perpustakaan sebagai ruang berbagi pengalaman, ruang belajar kontekstual dan ruang berlatih keterampilan.

Dalam masa tranformasi ini pula, katanya, Perpusnas tak lagi hanya mengandalkan APBN dan APBD dalam menyediakan bahan bacaan untuk masyarakat. Dana filantropi sudah bisa diberdayakan, termasuk CSR.

Gerakan ini makin dipermudah dan menyasar seluruh daerah di Indonesia, karena pemda turut mendukung.

“Saat ini, kami sudah punya total 164.610 perpustakaan berbagai jenis, meski jumlah terbesar sekitar 40 persen berada di Pulau Jawa," ungkapnya.

Deni Kurniadi menginformasikan kepada semua masyarakat yang ingin melihat dan memanfaatkan koleksi fisik perpustakaan secara langsung, sudah bisa dilayani Perpusnas. Jumlah kunjungan per hari hanya 2.000 dari kapasitas 20 ribu pengunjung Perpusnas. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler