Ketua KPK Beri Penghargaan kepada Istri Sendiri, Kurnia ICW Berkata Pedas

Senin, 21 Februari 2022 – 11:16 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri menuai kritik setelah memberi penghargaan kepada istri sendiri, Ardina Safitri yang menciptakan mars KPK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengatakan peluncuran himne dan mars KPK hanya sekadar gimik.

Menurut Kurnia, hal tersebut hanya kegiatan seremonial yang tidak akan menaikkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.

BACA JUGA: Aulia Postiera Sebut Mars KPK Berisi Konflik Kepentingan

Selain itu, himne dan mars KPK juga dinilai tidak akan berkontribusi, apalagi memperbaiki citra KPK di mata publik.

Menurut Kurnia, ini bukan pertama kalinya KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri melakukan kegiatan seremonial yang dinilai tidak penting.

BACA JUGA: Konon 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Ini Ditimbun Atas Instruksi dari Jakarta

"Sebelumnya, lembaga antirasuah juga sempat mengirimkan SMS mengatasnamakan Ketua KPK Firli Bahuri dengan pesan yang absurd," ucap Kurnia pada Minggu (20/2).

Dia juga menyinggung pada awal menjawab ketua KPK, Firli juga mengundang wartawan untuk memperlihatkan kemampuannya memasak nasi goreng.

BACA JUGA: Inilah Ladang Ganja Milik S Seluas 2 Hektare di Madina, LIhat

Selain itu, Kurnia juga menyebut Firli pernah menemani mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara untuk membagikan bantuan sosial kepada masyarakat.

"Sejak awal ICW sudah mengatakan kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan hanya dipenuhi dengan gimik dan kontroversi ketimbang prestasi," tutur Kurnia.

Kemudian, dia menyebut penghargaan yang diberikan Firli kepada istrinya sendiri, Ardina Safitri membuat masyarakat menduga adanya konflik kepentingan.

Diketahui, mantan Kapolda Sumsel itu memberikan penghargaan kepada sang istri yang menciptakan himne dan mars KPK.

"Sebagai insan KPK, semestinya Firli menghindari setiap kegiatan yang berpotensi memiliki benturan kepentingan," ucap Kurnia.

Dia menegaskan bahwa Firli Bahuri harus memahami posisi KPK sebagai lembaga negara yang didanai oleh APBN, sehingga lembaga antikorupsi seutuhnya dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Teroris KKB Tembaki Prajurit TNI-Polri di Papua, Lalu Bakar Permukiman Warga

"Jadi, jangan pernah beranggapan karena dirinya adalah ketua KPK, maka lembaga antirasuah itu menjadi miliknya atau keluarganya," pungkas Kurnia Ramadhana. (mcr9/fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler