jpnn.com, JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menanggapi peluncuran himne dan mars KPK.
Mars KPK itu diciptakan oleh Ardina Safitri, istri Firli Bahuri yang menjabat ketua lembaga antirasuah itu.
BACA JUGA: Mars KPK Buatan Istri Firli Bahuri, Novel Baswedan Tidak Happy
Firli bahkan memberikan penghargaan kepada istrinya sendiri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (17/2).
Menurut Yudi, hal itu seharusnya bisa dihindari karena berpotensi menjadi conflict of interest.
BACA JUGA: Ketua Ranting Ditangkap Densus 88, PP Muhammadiyah Bereaksi Begini
Sebab, karya itu menjadi lagu resmi lembaga negara yang dipimpin Firli Bahuri, sehingga akan banyak menimbulkan pertanyaan.
"Sejak KPK berdiri memang menghindari adanya keterlibatan keluarga dalam pekerjaan, baik pimpinan maupun pegawai KPK," kata Yudi kepada JPNN.com, Sabtu (19/2).
BACA JUGA: RS dan Aiptu JD Tersangka Pengeroyokan Sopir Truk di Lima Puluh Kota
Hal itu menurut Yudi, bertujuan untuk meminimalisir konflik kepentingan.
Selain itu, pimpinan dan pegawai juga diharapkan bisa fokus bekerja memberantas korupsi.
Yudi mengatakan jika harus ada himne dan mars KPK, sebaiknya yang membuat adalah orang yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan pimpinan dan pegawai lembaga itu.
"Saya berharap Dewan Pengawas KPK proaktif turun tangan mengevaluasi kejadian ini," tandas Yudi Purnomo. (mcr9/fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih