SURABAYA - Pernyataan keras dari Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang menyebutkan binatang kok mau diperintah pengusaha, bukan ditujukan untuk menyudutkan institusi tertentuMenurut Mahfud, pernyataannya itu bukan ditujukan ke Polri
BACA JUGA: Tim 8 Duga Uang Balik Ke Anggodo
"Saya tidak menyebutkan intitusi polri," ujar Mahfud saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos, Graha Pena, Surabaya, tadi malam
Sebenarnya masih banyak tokoh yang memberikan pernyaatan lebih keras dibanding pernyataan yang diucapkannya
BACA JUGA: Manohara Siap Gugat Balik
"Bukan saya saja mengeluarkan pernyataan seperti, bahkan ada yang lebih keras," ungkapnyaMahfud berani membuktikan ungkap yang dianggap menyelecehkan polri itu
BACA JUGA: Ragukan Aliran Dana ke KPK
Ia mempunyai semua bukti, seperti kliping koran, dan rekaman pernyataan tersebut"Bisa dicek, apakah saya menyebutkan institusi polri," terangnya.Jika hal itu diperkaraan, kata Mahfud, dirinya siap menghadapinya"Kalau dituntun ke pengadalian, ya tidak apa-apaSaya punya bukti," kata pria asal Madura ituPernyataan eksplisit yang mengarah kepada polri itu ia ungkapkan saat memuji keberhasilan polisi dalam memberantas terorisme.
Ia juga menanggapi pemutaran rekaman di MK, menurutnya, itu sudah sesuai dengan prosedur, karena sebelumnya MK juga pernah melakukan uji materi undang-undang pornografiPada kesempatan itu pihaknya mengundang langsung penari untuk memeragakan tarian adat yang dianggap berbau porno"Jadi pemutaran rekaman itu bukan pertamakalinya," jelas pria berkacamata itu
Kasus antara KPK dan Polri itu harus segera ditangani agar tidak menjadi pengadilan opiniJika memang nanti, Bibit S Riyanto dan Chandra Hamzah terbukti bersalah, maka harus diberi hukuman lebih berat"Hukumannya harus maksimal, karena sudah menghianati reformasi," ungkap Mahfud.(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Poster Polisi Super Anggodo
Redaktur : Tim Redaksi