Ketua MPR Dorong Generasi Muda Berpikir Kreatif dan Bersikap Kritis

Kamis, 06 Juni 2024 – 20:05 WIB
Ketua MPR RIBambang Soesatyo (Bamsoet) saat menerima Atta Halilintar dalam program 'Grebek Rumah' Atta Halilintar di kediaman pribadi Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (6/6). Foto: MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak para generasi muda untuk dapat bersikap kritis, sabar, konsisten, berpikir visioner, serta mempunyai daya kreasi dan imajinasi yang kuat.

Sehingga para generasi muda dapat beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi, sehingga tidak tertinggal dalam kompetisi global yang berkembang pesat.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Peningkatan Kompetensi Dosen Usai Ikuti Berbagai Tes Kemampuan Akademik

"Banyak yang hanya melihat saya hari ini. Namun, tidak banyak yang tahu perjuangan yang saya lakukan untuk bisa seperti sekarang tidak lah mudah. Jatuh bangun. Hidup prihatin. Namun saya tetap berjalan tegak. Kuncinya, kita harus sabar, konsisten serta mau berpikir kritis dan melihat jauh kedepan," ujar Bamsoet saat menerima Atta Halilintar dalam program 'Grebek Rumah' Atta Halilintar di kediaman pribadi Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (6/6).

Wakil Ketua Partai Golkar itu menjelaskan, pencapaian karir politiknya mulai dari anggota biasa DPR RI, Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Ketua Komisi III, Ketua DPR hingga Ketua MPR, tidak terlepas dari sejumlah kegagalan yang pernah dialami.

BACA JUGA: Bertemu Sidarto Danusubroto, Bamsoet Terima Masukan Kaji Ulang Pasal 33 UUD 1945

Bagi Bamsoet kegagalan merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah proses untuk mencapai kesuksesan.

"Sebelum lolos masuk ke Senayan, saya empat kali gagal nyaleg. Baru saat nyaleg kelima saya berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI. Dimulai pada Pemilu 1992 dengan nomor urut 18, Pemilu 1997 dengan nomor urut 8, Pemilu 1999 dengan nomor urut 4, dan Pemilu 2004 dengan nomor urut 2, semuanya gagal. Nah, di Pemilu 2009 dapat nomor urut 1, saya berhasil menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah VII," tutur Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Sebut MPR Siap Melakukan Amendemen UUD 1945

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) itu mengajak para generasi muda untuk mampu memanfaatkan bonus demografi.

Saat ini bangsa Indonesia menapakan kaki pada fase bonus demografi. Komposisi demografi didominasi penduduk usia produktif yang mayoritasnya adalah generasi muda.

Titik puncak fase bonus demografi diperkirakan terjadi hingga 2030. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa.

Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa adalah kelompok usia produktif.

"Ada negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi, yaitu Brazil dan Afrika Selatan. Karena masalah pelik dan pemerintah yang abai dengan tidak mendorong anak mudanya untuk kreatif. Sementara ada dua negara yang berhasil memanfaatkan pelung bonus demografinya, yakni Korea Selatan dan Tiongkok. Bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan bonus demografi dengan mencetak anak muda yang kreatif dan menciptakan inovasi untuk kemajuan bangsa," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Jalal Mirzayev, Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja sama Bilateral


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler