Ketua MPR: Kedaulatan Jangan Ditukar Sembako

Selasa, 14 Februari 2017 – 16:05 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan masyarakat untuk benar-benar menggunakan kekuasaan kedaulatan yang dimiliki untuk memilih pemimpin pada pilkada serentak di 101 daerah di Indonesia, Rabu (15/2) besok.

Dia mengatakan, jangan sampai kedaulatan menentukan pemimpin harus ditukar dengan hal yang bersifat pragmatis.

BACA JUGA: Anak Buah Muhaimin Wacanakan Hak Angket Kisruh Pilkada

Misalnya memilih seseorang karena menerima pemberian sembilan bahan pokok, sejumlah uang dan sebagainya.

"Jangan sampai kedaulatan ditukar dengan sembako. Terlalu murah kedaulatan ditukar dengan hal-hal yang pragmatis itu," kata Zul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2).

BACA JUGA: Warga Jangan Buru-Buru Tinggalkan TPS Usai Coblos

Seperti diketahui pilkada serentak akan digelar Rabu 15 Februari untuk memilih tujuh gubernur, 76 bupati, dan 18 wali kota.

Ini merupakan pilkada serentak yang kedua kalinya digelar di Indonesia, setelah sebelumnya dihelat pada 2015 lalu.

BACA JUGA: Netralitas Pemda Jadi Tantangan Utama Pilkada

Zulkifli menegaskan, pilkada serentak merupakan bentuk pelaksanaan demokrasi Pancasila.

Dulu kedaulatan ada di tangan MPR. Sekarang kedaulatan itu ada di tangan rakyat.

Dia berharap pilkada serentak bisa berjalan aman dan damai.

Zul mengimbau kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa mengawal pelaksanaan pesta demokrasi ini dengan sebaik-baiknya.

Aparat TNI dan Polri juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pemilih untuk menggunakan hak dengan sebaik-baiknya.

Dia juga mengimbau kepada rakyat pemegang kekuasaan kedaulatan untuk menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.

Zul menghormati siapa pun pilihan rakyat. Menurut dia, siapa pun yang terpilih merupakan kemenangan rakyat.

"Sebagai pimpinan MPR saya berharap terpilih pemimpin yang punya wawasan kebangsaan," kata Zul.

Dia mengatakan, pilkada merupakan pertarungan adu gagasan, konsep, visi misi untuk membangun daerah.

Menurut dia, ini merupakan kompetisi antarsesama anak negeri. Perbedaan pilihan boleh saja terjadi.

Tetapi, persatuan tetap harus menjadi hal yang utama.

Yang menang harus merangkul semua yang kalah. Sebaliknya, yang kalah harus menerima dengan lapang dada.

"Semuanya paling utama persatuan antarkita," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Perkuat Pengawasan TPS Rawan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler