jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok, menyebut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan RS Sumber Waras tak beres dan ngaco (bahasa slang untuk kacau, nggak benar), menuai kritik dari politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.
Justru, Anggota Komisi XI DPR itu menuding balik Ahok, yang meragukan temuan awal BPK terkait dugaan korupsi RS Sumber Waras.
BACA JUGA: Ungkap Suap ke Kader PDIP, KPK Periksa Anak Buah SBY
"Ngaco. Ahok ngaco! Kan biasa dalam audit, BPK sampaikan temuan awal. Minta tanggapan dari yang diaudit (Pemda DKI), karena ada ketidaksamaan yang diaudit," kata Hendrawan kepada wartawan di gedung DPR Jakarta, Rabu (13/4).
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian itu, hasil audit BPK tersebut sudah laporan final dan Ahok sekarang sedang meneliti temuan BPK tentang adanya kerugian negara dalam pembelian lahan tersebut.
BACA JUGA: Delegasi Indonesia Promosikan World Cadet Games 2018
"BPK bilang rugikan negara, perkaya orang lain. Ada indikasi melanggar hukum. Ahok sepertinya melanggar hukum," tegasnya.
Saat ditanya motif Ahok menyalahkan BPK dengan menyebut hasil audit tersebut ngaco, Hendrawan menduga mantan Bupati Belitung Timur itu sedang mencoba membela diri dengan membangun opini publik.
BACA JUGA: Inilah Wajah Perompak Kapal di Selat Malaka
"Motif Ahok hanya perkuat pandangannya, manfaatkan sentimen publik terhadap krisis kepercayaan kepada lembaga-lembaga. Seolah-olah lembaga negara ini diisi oleh orang yang bermasalah, parasitik," sebut Hendrawan.
Karena itu, ia mengingatkan KPK untuk bekerja secara independen dan keputusannya jangan sampai dipengaruhi opini publik yang sedang dibangun Ahok. "Kami dorong KPK mempercepat pemeriksaan kasus Sumber Waras," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Juga Garap Staf Khusus Ahok di Kasus Suap
Redaktur : Tim Redaksi