jpnn.com - SEMAOEN, pendiri dan ketua PKI pertama adalah ketua Sarekat Islam cabang Semarang. Dialah yang bersikeras merubah ISDV menjadi PKI. Ketika itu umurnya 21 tahun.
Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, masa kecilnya banyak dilewati di Surabaya. Usia 13 tahun, ia masuk Sarekat Islam (SI) pimpinan Tjokroaminoto.
BACA JUGA: Intip Yuk, Kongres Pertama PKI
Awal 1915 Semaoen berkenalan dengan Sneevliet, pentolan ISDV. Bagi dia, meski bule, orang yang membawa marxisme ke tanah Jawa itu sangat manusiawi, tulus dan bebas dari mental kolonial.
Maka, selain aktif di SI, Semaoen bergabung pula dengan Indische Societal Democratishe Veereniging (ISDV).
BACA JUGA: Total Intelijen! Sejarah Spionase Jepang
Setelah berhasil merubah ISDV menjadi PKI pada 23 Mei 1920, di samping bergiat di lapangan pergerakan, Semaoen mendirikan Sekolah Rakyat (SR) bersama Tan Malaka.
Ruth McVey dalam Kemunculan Komunisme Indonesia menceritakan bahwa Semaoen pernah jumpa dan ngobrol dengan Lenin, pimpinan Revolusi Bolsevik yang legendaris itu, saat menghadiri pertemuan Oktober 1921 di Rusia.
BACA JUGA: Gertakan Amerika Mengubah Perjalanan Sejarah Jepang
Sekembali ke Jawa, karena dianggap berbahaya, pemerintah Hindia Belanda menangkap Semaoen pada 8 Mei 1923. Tanggal 18 Agustus 1923 ia dibuang ke Belanda dengan kapal Koningin der Nederlanden.
Dia baru pulang lagi ke tanah air setelah Indonesia merdeka. Pernah diminta Presiden Soekarno menjadi penasehatnya, Semaoen kemudian menjadi dosen ekonomi di Universitas Padjajaran, Bandung. (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Fakta Sejarah Sejak Kapan Bali jadi Tujuan Wisata
Redaktur : Tim Redaksi