jpnn.com - JAKARTA - Anggota tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di pemilu presiden lalu, Nusron Wahid menepis tudingan miring terhadap keberadaan tim transisi bentukan duet presiden -wakil presiden terpilih yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu. Nusron beralasan bahwa tim transisi bukan lembaga politik karena hanya menjadi pusat untuk menggodok gagasan (think tank) bagi pemerintahan yang akan dijalankan Jokowi-JK nanti.
Menurut Nusron, tim transisi memiliki tugas teknis mensinkornkan visi dan misi Jokowi-JK di masa kampanye dengan UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Ditegaskannya, perlu ada kesinambungan pemerintahan yang secara resmi akan beralih dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi pada 20 Oktober tahun ini.
BACA JUGA: PKB Keberatan Jika Menteri Harus Lepas dari Parpol
“Ini kan urusan negara, jadi harus sustainable, tidak boleh terputus. Jadi harus disinkronkan antara kenyataan UU dengan visi misi presiden terpilih,” kata Nusron dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (9/8).
Lebih lanjut pria yang lebih dikenal sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) itu menambahkan, Jokowi-JK dalam mewujudkan cita-cita Trisakti tentang kemandirian ekonomi, kedaulatan politik dan kepribadian budaya memang perlu ditopang oleh tim untuk menyiapkan pekerjaan teknis. Di sisi lain, kata Nusron, waktu yang ada sangat terbatas.
BACA JUGA: Sikap Tegas Jenderal Moeldoko Terhadap Malaysia Diapresiasi
Karenanya, sambung Nusron, tim transisi yang melibatkan pakar, profesional dan ahli bukanlah lembaga untuk menyeleksi calon menteri. “Jadi itu hanya menformulasi konsep besar dan kerangka kerja pemerintahan. Tujuannya agar nanti begitu Jokowi-JK dilantik langsung tancap gas, dapat berkerja secara optimal dan cepat membumi,” ujar anggota DPR dari Partai Golkar itu.
Bagaimana dengan anggapan bahwa tim transisi ternyata meninggalkan partai pengusung Jokowi-JK kecuali PDIP dan NasDem? Nusron punya jawaban tersendiri.
BACA JUGA: IPW Desak Proyek Aneh Alkomsus Pam Capres Disetop
“Tim transisi bekerja untuk Jokowi-JK, ya semua pihak harus menghormati pilihan pak Jokowi-JK. Ya mana yang cocok saja (pilihan) antara Pak Jokowi dan Pak JK," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Tolak Keinginan Jokowi agar Menteri Lepas dari Parpol
Redaktur : Tim Redaksi