Ketum Guru Honorer Lulus PG Menohok Penjabat, Tanpa Sungkan

Jumat, 23 Juni 2023 – 14:24 WIB
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih. Foto dok. FGHNLPSI for JPNN.com

jpnn.com - SERANG – Ketua Umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPGSI) Heti Kustrianingsih menyampaikan pernyataan keras terkait nasib peserta seleksi PPPK kategori prioritas satu atau P1.

Tanpa sungkan, Heti Kustrianingsih mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mundur dari jabatannya.

BACA JUGA: Prof Zainuddin Setuju Kontrak PPPK Guru Sampai Usia 60 Tahun, Tinjau Ulang PP 49/2018

Heti sebagai pimpinan Forum Guru Honorer Lulus PG menyampaikan desakan tersebut lantaran menilai Pj gubernur Banten tidak serius dalam menuntaskan persoalan guru P1 yang sudah menunggu kepastian segera diangkat menjadi PPPK.

"Tinggal gubernurnya ada niat serta serius enggak menuntaskan P1 di Banten untuk diangkat menjadi PPPK," ucap Ketua Umum FGHNLPGSI Heti Kustrianingsih, dikutip dari JPNN Banten.

BACA JUGA: Pembina Honorer Beri Selamat untuk Jokowi, Minta Kontrak PPPK hingga Usia 60 Tahun

Heti heran mengapa Pj gubernur Banten tidak mampu memperjuangkan nasib 2.370 orang P1.

"Kami mendesak Pj gubernur Banten untuk mundur, kalau cuma mengurusi 2.370 orang saja tidak selesai," cetus Heti.

BACA JUGA: Ketum Guru Honorer & Tendik Melaporkan Presiden Plus 2 Menterinya ke Komnas HAM

Menurut Heti, sebagai kepala daerah yang merupakan pemegang kebijakan seharusnya memahami keluhan dari masyarakat.

Dikatakan, guru honorer lulus passing grade merupakan bagian dari masyarakat yang patut dibela, dikarenakan mereka semua telah melalui tahapan seleksi PPPK hingga selesai.

"Kami sudah mengikuti aturan yang berlaku dimulai dari tes hingga dinyatakan lulus passing grade," ujarnya.

"Kami menuntut Pj Gubernur Banten (Al Muktabar) kalau tidak bisa menuntaskan P1 mending mundur," tambah dia.

Heti mempertanyakan keseriusan Pj gubernur Banten dalam menuntaskan persoalan yang terjadi pada guru honorer P1.

"Berarti beliau kerjanya tidak serius. Beliau bisa merotasi para pejabat, kenapa tidak memikirkan kami?" kata Heti, heran. (mcr34/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler