Ketum KNPI Haris Pertama Dihajar Orang Tak Dikenal, Kombes Tubagus Bilang Begini

Selasa, 22 Februari 2022 – 15:43 WIB
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menjelaskan penanganan kasus pengeroyokan yang dialami Ketum DPP KNPI Haris Pertama. ilustrasi Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro telah menerima laporan dari Ketum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama yang dikeroyok orang tak dikenal di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan perihal laporan itu.

BACA JUGA: Polisi Bergerak Cepat, Penganiaya Ketum KNPI Haris Pertama Sudah Ditangkap

"Kami sudah monitor kami masih menyelidiki perkara tersebut," kata Tubagus saat dihubungi, Selasa (22/2).

Langkah penyelidikan itu, lanjut Tubagus, mulai dari klarifikasi pelapor, saksi hingga pengumpulan barang bukti di lokasi kejadian dengan mengumpulkan rekaman kamera CCTV.

BACA JUGA: Haris Pertama Harap Polri Bongkar Motif Pelaku Pengeroyokan Dirinya, Ungkap Hasil CCTV

"Semuanya kami kumpulkan," kata Kombes Tubagus.

Pengeroyokan yang dialami Haris bermula saat dirinya hendak bertemu tim hukum DPP KNPI di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Usulan NIP PPPK Cantumkan Masa Kerja Guru Honorer, Bu Nur: Alhamdulillah

"Saat saya masuk parkiran mobil, turun dari mobil, baru tiga langkah saya turun dari mobil, tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.

Seusai dihajar, Haris Pertama mengaku sempat melihat ke arah orang yang memukulnya.

"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang ada lagi yang hajar saya di bagian wajah. Habis itu ada yang dorong, saya sempat tahan, saya duduk sambil lindungi kepala belakang. Depan itu dua orang meneriakan 'bunuh mati, bunuh mati'," ungkap Haris.

Haris menyebut ada tiga pelaku yang mengeroyoknya dan memukul menggunakan benda tumpul.

"Saya lihat ada tiga orang, karena satu dari pas saya dihajar, dipukul dari belakang pakai benda tumpul," kata pria kelahiran 6 Oktober 1983 itu.

Haris mengaku para pelaku mengincar bagian wajah dan matanya saat mengeroyoknya.

Dia sendiri telah melaporkan insiden pengeroyokan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.

Laporan Haris teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022. (cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler