Ketum Korpri Prof Zudan Sampaikan Langkah Revolusioner Menurunkan Stunting

Rabu, 08 November 2023 – 09:10 WIB
Ketua Umum DPKN Prof Zudan Arif Fakrulloh ungkap langkah revolusioner penurunan stunting, Selasa (7/11/2023). Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Korpri Nasional ingin ambil bagian dalam menurunkan angka stunting pada anak dengan melibatkan ASN anggota Korps Pegawai RI.

Ketua Umum DPKN Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan para ASN anggota Korpri tak boleh ketinggalan peran dalam pencegahan dan penurunan stunting.

BACA JUGA: Branding Jadi Jurus Andalan Prof Zudan dalam Membangun Ekonomi Sulbar

Hal itu diutarakan Prof Zudan dalam Webinar #37 Korpri Menyapa ASN bertema ASN Ayo Ikut Cegah Stunting, Selasa (7/11).

Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) itu menyebut pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen tahun 2024.

BACA JUGA: Putusan MKMK Mencopot Anwar Usman Bikin Pencalonan Gibran Cacat Hukum dan Etika

Sebelumnya pada Riset Kesehatan Dasar 2019 mencapai 27,6 persen dan di 2023 turun menjadi 21,6 persen.

Nah, agar negara ini bisa mencapai target 14 persen, maka semua ASN di kementerian/lembaga, OPD daerah provinsi dan kabupaten/kota wajib aktif berperan serta.

BACA JUGA: Sempat Sedih dan Malu Pernah Jadi Ketua MK, Mahfud MD Kini Bangga

"Oleh karena itu, saya mengajak, mari para ASN kompak menuntaskan target ini, dengan bersedia menjadi orang tua asuh anak stunting," kata Prof Zudan dikutip dari siaran persnya.

Birokrat yang juga menjabat sestama BNPP itu menuturkan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya tugas para ASN yang berada di pusat, yakni di Kemenkes dan BKKBN.

Tugas itu juga bukan cuma tanggung jawab Dinas Kesehatan, atau Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Perl?indungan Anak di daerah.

Prof Zudan mengatakan upaya pencegahan stunting merupakan tang?gung jawab bersama dan butuh kerja sama antar-instansi. Target tersebut menjadi ringan dan mampu dicapai jika dipikul bersama-sama para ASN.

"Misalnya, bila bertemu ibu hamil diminta untuk kontrol ke puskesmas. Begitu juga dengan bayi atau balita agar terus dikontrol rutin tumbuh kembangnya di posyandu," tuturnya.

Bila posyandu tidak aktif, kata Zudan, maka para ASN agar berperan mengaktifkan. Babinsa dan Babinkamtibmas juga ikut bergerak bersama PKK dalam mengajak para ibu dan balita ke posyandu untuk ditimbang, diberi makanan tambahan.

Prof Zudan bahkan menyampaikan langkah revolusioner menangani stunting, yakni jika 4,4 juta ASN bersedia menjadi orang tua asuh bayi stunting.

"Bayangkan 4,4 juta ASN itu berkenan menyedekahkan sedikit penghasilan untuk membelikan telur atau ikan, buah atau sayur mayur, maka penanganan stunting saya yakin akan cepat selesai," ujar Prof Zudan.

Dia juga meminta agar acara bakti sosial untuk merayakan HUT ke-52 Korpri bisa difokuskan pada penanganan stunting.

"Ini akan menjadi gerakan yang sangat revolusioner dan dahsyat dalam penanganan stunting," kata Prof Zudan.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Pengendalian Inflasi Moncer, Sulbar Terima Penghargaan Dana Insentif Fiskal


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler