Ketum Paraindra: Pemerintah Punya Tanggung Jawab Mengenalkan Pancasila

Minggu, 02 Juni 2019 – 02:29 WIB
Ketua Umum Paguyuban Rakyat Indonesia Raya (Paraindra) Rajasa Brotodiningrat. Foto: Paraindra

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Paguyuban Rakyat Indonesia Raya (Paraindra) Rajasa Brotodiningrat mengatakan, perayaan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum untuk memaknai lahirnya falsafah bangsa Indonesia.

Menurut dia, upaya memaknai lahirnya falsafah bangsa sangat penting karena pemahaman kebangsaan pada diri masing-masing individu mulai pudar.

BACA JUGA: Jaringan Kaum Muda Tekankan Arti Penting Pancasila

"(Pancasila) dalam interaksi sosial tidak ada. Sepuluh tahun lalu masih mengenal gotong royong. Bahkan 15-20 tahun lalu anak-anak lewat di depan orang tua mengucapkan permisi. Sekarang tidak ada," kata Rajasa, Sabtu (1/6).

Dia menegaskan, pemerintah mempunyai tanggung jawab terbesar untuk mengenalkan Pancasila sejak warga negara berusia dini.

BACA JUGA: Pancasila dan Ancaman Amplifikasi Hoaks

Namun, kata dia, pada saat ini tidak ada yang menjamah dan memberikan pembekalan Pancasila.

Dia menilai sejumlah politikus tidak mencerminkan tingkah laku etis dalam berpolitik.

BACA JUGA: Terbukti, Indonesia Mampu Melewati Semua Ujian dengan Berhasil

Menurut dia, belakangan ini malah mulai secara masif muncul informasi tidak benar atau hoaks hingga penyebaran ujaran kebencian.

Oleh karena itu, dia mengajak semua elemen bangsa untuk membangun negara sesuai falsafah Pancasila.

"Saya mengimbau ayo bangun, bergandengan tangan membangun budaya Indonesia. Bukan Indonesia yang hancur," ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pembina Paraindra Agusdin Pulungan menjelaskan, pemahaman mengenai Pancasila harus dikuatkan.

Dia meminta para politikus memberikan contoh kepada masyarakat untuk menguatkan pemahaman Pancasila.

"Bagaimana menguatkan? Contoh pemimpin yang mengejewantahkan sikap Pancasila. Pemimpin mencontohkan. Apabila ada tokoh menjadi panutan menyimpang dari Pancasila, sistem sosial dan politik intervensi," tambahnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buya Syafii: Jangan Sampai Terbelah, Bahaya!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler