jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago heran melihat fakta yang terjadi di panggung perpolitikan Indonesia, akhir-akhir ini.
Menurut Pangi, nyaris tidak ada ketua umum partai politik yang levelnya sebagai calon presiden. Mayoritas hanya sebagai calon wakil presiden.
BACA JUGA: Terbuka Peluang Pilpres 2019 Hanya Diikuti Calon Tunggal
"Mayoritas ketua umum terkesan levelnya hanya cawapres. Entah apa yang terjadi. Partai seakan kehilangan identitas," ujar Pangi di Jakarta, Jumat (20/7).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mendasari pandangannya melihat fakta jelang pendaftaran capres-cawapres, 4-10 Agustus mendatang.
BACA JUGA: Fahri Sebut Pak JK Dimanfaatkan Jokowi demi Redam Umat Islam
Mayoritas parpol hanya sibuk mempersoalkan posisi cawapres. Nyaris, tak ada yang ngotot mengajukan ketua umum masing-masing untuk posisi capres.
Hanya Partai Gerindra yang tetap menginginkan Prabowo Subianto sebagai capres. Itupun masih digoyang kanan-kiri.
BACA JUGA: Mau Mengafirkan TGB karena Dukung Jokowi? Tolong Simak Ini!
Pangi kemudian mencontohkan seperti PKB dan Golkar, terkesan menginginkan ketua umum masing-masing mendampingi Jokowi. Kemudian PKS, terkesan menginginkan posisi cawapres Prabowo.
Sementara Partai Demokrat, sepertinya terus mencoba berbagai cara agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) minimal duduk sebagai cawapres.
"Saya kira, apa yang terjadi belakangan ini menunjukkan figur lebih diutamakan daripada kader. Padahal dalam politik, parpol akan dinilai berhasil, jika mampu menghasilkan kader-kader berkualitas untuk tampil sebagai pemimpin," katanya.
Pangi juga memperkuat argumennya melihat kenyataan, ada parpol terkesan tak berupaya mengajukan kader terbaiknya maju di kontestasi Pilpres 2019.
Padahal dalam pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden serentak seperti di 2019, masyarakat sebagai pemilik suara cenderung mencoblos partai politik yang mengusung capres-cawapres pilihan mereka.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Pak Jokowi Bingung Pilih Cawapres, Jokowi-JK Lagi?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang