jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar mengecam pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang aturan volume azan.
Menurut dia, eks anggota DPR dari PKB itu sangat tidak etis.
BACA JUGA: Membela Gus Yaqut, LBH Ansor Akan Polisikan Roy Suryo
“Jelas sekali Menag itu tidak paham etis dan estetis. Membandingkan azan dengan gonggongan anjing itu tidak etis sekaligus tidak estetis,” kata Arvindo.
Beliau itu pemimpin sebuah institusi yang seharusnya memiliki kelengkapan pengetahuan semacam itu
BACA JUGA: Menag Yaqut Menyamakan Pelantang Masjid dengan Gonggongan Anjing, Wagub Jabar Berkata
Sebagai kepala institusi pemerintahan yang mengatur urusan agama, lanjut Arvindo, Menag seharusnya memiliki pengetahuan untuk tidak melontarkan pernyataan tersebut.
Karena itu, Arvindo menilai Yaqut telah mempermalukan kementerian yang dipimpinnya.
BACA JUGA: Ini Sikap Rakyat Aceh soal SE Pengeras Suara, Menag Gus Yaqut Harus Tahu
“Kementrian Agama yang seharusnya berwajahkan kedamaian, kesejukan dan keindahan,” ujar dia.
Tidak hanya itu, lanjut Arvindo, pernyataan Menag juga telah mencoreng wajah pemerintahan Jokowi dengan kegaduhan yang tidak perlu, dan nonsubstantif.
Dia mengingatkan bahwa banyak pihak yang berusaha memanfaatkan minimnya pemahaman rakyat tentang kebinekaan untuk memunculkan persepsi bahwa pemerintah anti-Islam.
Pernyataan Menag justru membantu pihak-pihak tersebut mencapai tujuannya.
“Seolah memberi kesempatan isu ‘pemerintah anti-Islam’ untuk digoreng oleh pihak-pihak tertentu. Ngawur! Kalau saya Presidennya, pasti saya pecat,” ucap Arvindo dengan tegas. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil