Ketum PBNU Menyoroti Konflik Palestina-Israel, Simak

Senin, 09 Oktober 2023 – 22:11 WIB
???????Asap mengepul menyusul serangan Israel di Gaza, Senin (9/10/23). ANTARA FOTO/Reuters-Mohammed Salem/hp.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Yahya Cholil Staquf menyoroti konflik Palestina-Israel yang berkecamuk belakangan ini.

Kiai Yahya menyerukan agar semua pihak menghentikan aksi kekerasan karena akibatnya masyarakat yang menjadi korban.

BACA JUGA: Bertemu Ketum PBNU, Kaesang Ajukan 2 Permintaan: Supaya Jalan Kami Jauh Lebih Berkah

Seruan disampaikan PBNU menyusul jatuhnya ratusan korban yang merupakan warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua belah pihak.

"Hentikan kekerasan di wilayah keduanya," ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/10).

BACA JUGA: Gus Yahya Sebut Ketum PBNU Boleh Jadi Capres-Cawapres, tetapi Harus Mengundurkan Diri

Gus Yahya mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat.

Dia pun mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil sesuai dengan hukum internasional bagi Palestina dan Israel.

BACA JUGA: PBNU Tegaskan tidak Mendukung Capres dan Cawapres di Pilpres 2024

"Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai dengan hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada," kata dia.

Ulama yang aktif dalam kampanye perdamaian global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto hanya demi membela salah satu pihak.

"Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut," katanya.

Lebih lanjut Gus Yahya menekankan kepada masyarakat luas untuk tidak menggunakan identitas dan seruan agama sebagai bahan memupuk dan mengembangkan permusuhan.

"Inspirasi agama tentang rahmat dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas," ucapnya.

Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah kelompok militan Palestina, Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.

Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas.

Kemudian melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Israel menargetkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit dan menewaskan warga sipil.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan hampir 400 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan Israel, dan lebih dari 2.000 lainnya luka-luka sejak serangan itu pada Sabtu (7/10) malam waktu setempat. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PBNU Minta Capres-Cawapres tidak Mengatasnamakan NU di Pilpres 2024


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler