JAKARTA - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) DPR RI, Surya Chandra Surapaty menyesalkan sulitnya mencapai kesepakatan tentang transformasi badan hukum empat BUMN untuk ke dalam BPJSSulitnya mencapai kesepakatan itu justru memicu pertanyaan, benarkah empat BUMN itu memiliki aset riil seperti yang tercatat?
"Mau ubah status badan hukum aja kok susah," kata Chandra, Jumat (22/7), di Jakarta
BACA JUGA: DPR Perpanjang Masa Pembahasan OJK
"Apa susahnya melakukan transformasi, kemudian mengaudit isi perut keempat BUMN itu," kata Chandra di gedung DPR RI, Jumat (22/7)Seperti diketahui, ada sekitar Rp190 triliun dana masyarakat yang dikelola oleh empat BUMN, yakni PT Askes, Asabri, Taspen dan Jamsostek. "Lalu ke mana uang-uang itu selama ini," katanya.
Chandra juga menyayangkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terkesan normatif saat menggelar pertemuan dengan pimpinan DPR guna membahas BPJS, kemarin
BACA JUGA: Pemerintah Disarankan Naikkan Harga BBM
"Presiden maunya transformasi secara alamiahChandra juga mempersoalkan keinginan pemerintah membentuk BPJS baru bidang kesehatan yang berada di luar Askes. "Mana infrastrukturnya, SDM dan mana uangnya? Ini hanya membebani negara
BACA JUGA: Pemerintah Genjot Lagi Inpres Penghematan
Kalau transformasi kesehatan itu susah," katanyaKarenanya Chandra pun mengajak semua pihak memerjuangkan BPJS itu"Ini kita berjuang demi rakyat, bukan untuk orang asing," tegasnya.
Sedangkan anggota Pansus RUU BPJS, Rieke Diah Pitaloka, menegaskan, semestinya DPR satu suara dalam hal BPJS"Yang punya dua topeng, sebaiknya buka dan kita menghadap untuk kepentingan rakyat," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Ia tidak menampik adanya persoalan di internal DPR maupun Sekretariat Gabungan (Setgab) Parpol dalam pembahasan RUU BPJS ini"Memang kita harus sabar memerjuangkan nasib rakyat," keluhnya"Paling tidak, tidak ada lagi rakyat yang ditolak dari rumah sakit," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Agustus, Para PNS Disuruh Hemat Energi
Redaktur : Tim Redaksi