jpnn.com, ANKARA - Pembunuh Jamal Khashoggi diduga adalah 15 pria berkebangsaan Arab Saudi. Belakangan diketauhi bahwa mereka anggota tim khusus bernama Firqat el-Nemr alias Pasukan Harimau.
Konon, Firqat el-Nemr terbentuk setahun lalu. Total anggotanya 50 orang. Mereka adalah pria-pria pilihan yang memiliki kemampuan militer dan intelijen terbaik. Amerika Serikat (AS) mengenal pasukan elite tersebut sebagai tim yang paling loyal kepada putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman alias MBS.
BACA JUGA: Khashoggi Sampai di Twitter Qahtani
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan, Firqat el-Nemr-lah yang merusak CCTV. Mereka menonaktifkan perangkat untuk menyimpan rekaman kamera-kamera pengawas tersebut. Itu dilakukan karena mereka sengaja ingin menghilangkan bukti.
''Mengapa 15 orang ini bertemu di Istanbul pada hari pembunuhan? Siapa yang menyuruh mereka?'' tanya Erdogan, Selasa (23/10).
BACA JUGA: Erdogan Desak Saudi Serahkan Pembunuh Khashoggi
Dalam paparannya Erdogan menyebut anggota pasukan maut ini tiba di Istanbul bergantian. Tiga pria pertama tiba sehari sebelum pembunuhan. Mereka menyurvei lokasi pembunuhan di Konsulat Saudi. Selain itu, mereka menyisir hutan Belgrad.
Baru keesokan harinya tim yang terdiri atas 12 orang tersebut datang dalam dua pesawat. CNN melaporkan bahwa mereka tiba pada hari yang sama, tetapi waktu yang berbeda. Tim pertama terdiri atas tiga orang dan yang kedua terdiri atas sembilan orang.
BACA JUGA: Mengurai Kejanggalan Klaim Turki soal Pembunuhan Khashoggi
Erdogan meminta Saudi mengirim 15 terduga pembunuh Khashoggi itu ke Turki untuk menjalani pemeriksaan. Selain 15 orang tersebut, Saudi mengamankan tiga staf konsulat.
Saudi tidak mungkin mengirim 15 terduga pembunuh Khashoggi ke Turki. Sebab, salah seorang di antara mereka tewas. Nyawa Meshal Saad Al Bostani melayang dalam kecelakaan mobil secara misterius.
Publik yakin pria yang terlibat dalam pembunuhan Pangeran Mansour itu sengaja dibungkam untuk selamanya. Sebab, dia menyimpan terlalu banyak rahasia MBS.
Kemarin Erdogan juga melontarkan satu pertanyaan penting yang selalu muncul saat kasus Khashoggi disinggung. ''Di mana jasadnya? Sampai sekarang tidak ada yang tahu,'' serunya.
Meski terkesan tegas, pidato Erdogan kemarin mengundang cela. Sebab, dia tidak secara jelas menyebutkan keterlibatan MBS. Selain itu, dia tidak menyinggung sama sekali soal rekaman audio yang dikantongi intelijen Turki.
Terkait kritik tersebut, Erdogan mengatakan bahwa Saudi sendirilah yang harus mengungkap pelakunya. ''Kini kami minta otoritas Saudi mengungkap nama mereka yang terlibat,'' tegas Erdogan. (sha/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi
Redaktur & Reporter : Adil