Khofifah Beber Alasan Sebenarnya WNI Gabung ISIS

Rabu, 18 Maret 2015 – 07:12 WIB
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai keterlibatan WNI dalam kelompok radikal ISIS itu merupakan peristiwa serius. Apalagi seluruh negara menyatakan ISIS sebagai kelompok berbahaya, mengancam peradaban dan stabilitas negara.

"Jelas terlibatnya WNI dalam kelompok berbahaya itu bukan faktor kemiskinan. Murni sebagai masalah ideologis," ujar Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri Seminar Nasional Pekerja Sosial, Jakarta, Selasa (17/3).

BACA JUGA: Sejumlah WNI Gabung ISIS, Adik Amrozi Salahkan Dua Lembaga Ini

Menurutnya, persoalan kesamaan ideologis itulah yang lebih mempermudah individu bergabung dalam kelompok ISIS. Terlebih kondisi ekonomi, sosial dan politik di Indonesia lebih baik dari negara Suriah dan Irak.

Dengan kondisi yang baik saja, lanjut dia, masih terdapat individu yang tertarik bergabung dalam kelompok teroris tersebut. Hal ini menjadi bukti kesamaan ideologis lebih berpengaruh dari situasi eksternal yang dinikmati individu.

BACA JUGA: Di Zaman Gus Dur Dihapus, Jokowi Wacanakan Lagi Wakil Panglima TNI

"Bagaimanapun Indonesia merupakan negara yang lebih baik dari Irak dan Suriah. Maka bukan itu alasan WNI bergabung pada kelompok kejam tersebut," imbuhnya.

Khofifah menambahkan, langkah perlindungan terhadap WNI dari serbuan ideologis asing yang tak sesuai ideologi negara harus dilakukan. Melalui serangkaian program deradikalisasi ideologi asing. Melibatkan lintas kementerian dan lembaga.

BACA JUGA: BIN Minta Menkominfo Blokir Video ISIS di Internet

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris mengakui, ancaman kelompok teroris membidik kader-kader muda sangatlah cepat. Para kelompok teroris itu melakukan pendekatan melalui berbagai sarana.

Tak terkecuali, sambung dia keterlibatan WNI dalam kelompok ISIS. Hal tersebut menunjukkan proses rekrutmen anggota tak pernah berhenti. Kelompok teroris terus menjaring kader dari berbagai lapis sosial.

"BNPT tak bisa sendiri bekerja. Perlu menggandeng lembaga lain. Di antaranya Kementerian Sosial yang juga punya peran mencegah ideologis asing masuk ke Indonesia," pungkasnya.(rko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Tedjo Anaktirikan Australia dari Aturan Bebas Visa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler