Khofifah: Jangan Hanya Andalkan Kecantikan

Rabu, 02 November 2011 – 21:22 WIB

JAKARTA - Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Khofifah Indar Parawansa berharap peran perempuan Indonesia bisa lebih dominan pada aspek kualitatifKetika peran perempuan itu menjadi dominan, diyakini bisa lebih meningkatkan kesetaraan gender di tanah air.

“Saya sih berharap lebih kepada peran-peran kualitatif

BACA JUGA: Khawatir Ada Pasal Hilang di UU BPJS

Misalnya dia akan berkompetisi di sektor perbankan, perlindungan buruh migran, perlindungan HAM, dunia media,” kata Khofifah usai diskusi di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu, (2/11).

Menurut Khofifah, maraknya pemunculan perempuan dalam sisi kecantikan hanya akan membuat perempuan Indonesia tidak memperoleh tempat yang maksimal terutama dalam hal kesetaraan gender.

“Ini kan persoalannya industri ya, jadi kalau kita sudah berhadapan dengan kapitalisme, berhadapan dengan industrialisasi, mana yang bisa make money gitu ya, yang kemudian punya daya tarik kuat,” kata dia.

Karena itu, Khofifah berharap terhadap dunia industri terutama yang kerap menggunakan perempuan Indonesia guna mempromosikan produk, untuk lebih peduli terhadap hakikat itu
Sehingga kedepannya tidak akan ada lagi eksploitasi fisik semata terhadap perempuan Indonesia.

“Kalau itu kemudian yang banyak dimunculkan, dan dunia industri terutama bisa memahami pentingnya antara kecemerlangan pikiran dan kecantikan termasuk juga behavior, saya rasa perempuan itu bisa menunjukkan kesetaraannya dengan cara-cara yang lebih kualitatif,” pinta Khofifah.

Khofifah menjelaskan, semua orang perempuan boleh saja memberikan pilihan-pilihan terhadap profesi

BACA JUGA: Paling Tak Dipercaya Publik, Kejagung Tak Terima

Dirinya mencontohkan Desi Ratnasari dan Maudi Kusnaidi yang juga bisa menjadi presenter yang cukup kualified.

“Jadi bagaimana identifikasi kecantikan itu juga dengan kecemerlangan dan kecerdasan gitu loh
Jadi ada inner beauty yang dikuatkan tidak hanya dengan persoalan beauty tapi juga behavior dan kemudian juga kecemerlangan otak mereka,” pungkas Khofifah

BACA JUGA: Johan Budi Pertanyakan Metode Survei JSI

(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Lima Lembaga Hukum, KPK Terjeblok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler