jpnn.com - BAWANG merah dipercaya menjadi obat selain dipakai untuk tambahan bumbu memasak. Secara turun temurun, bawang merah biasanya dipakai kerokan karena dipercaya bisa menurunkan demam pada anak-anak.
Kerokan ini dilakukan dengan bawang merah yang sudah dikupas lalu dicampur dengan esensial oil atau minyak kayu putih. Baru setelahnya dioleskan atau dikerokkan ke tubuh anak.
Beberapa orang masih mempertahankan tradisi itu karena sudah merasakan hasilnya. Lantas benarkah kerokan dengan bawang merah bisa membuat demam anak menjadi turun?
Menjawab hal tersebut, dokter spesialis anak, dr. Dini Adityarini, SpA dari RSIA Kendangsari Merr Surabaya mengungkapkan bahwa hal tersebut belum terbukti secara ilmiah.
BACA JUGA: 6 Manfaat Bawang Merah untuk Tubuh, Nomor 1 Lindungi Organ Jantung
"Belum ada bukti ilmiahnya soal hal tersebut," ujar dokter Dini Adityarini.
Sementara itu, Dokter spesial kulit Fransiska Rismauli Natallya, Sp.KK, tidak menyarankan kerokan untuk anak pakai bawang merah.
"Karena tindakan mengerok pada kulit anak, terutama bayi dapat menyebabkan luka lantaran kulit mereka masih sensitif," tuturnya.
BACA JUGA: 7 Manfaat Sehat Rutin Konsumsi Bawang Merah, Ampuh Turunkan Kolesterol
Menurutnya, bila terjadi luka di kulit anak maka kuman akan mudah masuk. Akibatnya, penyakit yang diderita anak justru semakin bertambah.
Pemberian bawang merah pada anak untuk mengatasi demamnya, ujar dr Fransiska, justru akan menimbulkan iritasi pada kulit.
Sesuai sifat bawang merah yang iritatif bagi kulit akan menimbulkan masalah kulit seperti luka bakar ringan, hingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada anak.
"Kulit bayi dan anak-anak kan sensitif pada bahan-bahan yang bersifat iritatif. Nanti akan menimbulkan kemerahan pada kulit anak," papar dokter spesialis kulit dan kelamin ini.
Fransiska pun menyarankan, apabila anak demam sebaiknya dilakukan pertolongan pertama, seperti melakukan kompres pada anak.
"Diberikan obat penurun panas, tetapi kalau panasnya tidak kunjung mereda segera periksakan ke dokter agar tau penyebabnya dan anak bisa segera diobati," tandas Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya ini. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia