jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ali M Abdillah meminta semua pihak terutama para orang tua memberikan perhatian serius terhadap infiltrasi terorisme di kalangan milenial.
"Orang tua harus mengawasi betul, karena jaringan teroris ini dapat memanfaatkan organisasi kerohanian sekolah sebagai pintu masuk doktrinasi terhadap antinegara, antipemerintah," kata Kiai Ali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/4).
BACA JUGA: Besok, DKI Jakarta Uji Coba Belajar Tatap Muka, Bagaimana Jika Orang Tua Tidak Izinkan Anaknya?
Pernyataan itu disampaikan seiring aksi teror yang belakangan terjadi. Antara lain berupa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri di mana para pelakunya berusia muda.
Menurut Kiai Ali, antisipasi terhadap paham radikal harus dilakukan di kalangan sekolah. Kemendikbud, Kemenag dan seluruh lapisan masyarakat harus memberikan perhatian guna mencegah radikalisme masuk ke lingkungan pendidikan.
BACA JUGA: Kalau Ternyata Benar, SBY Bukan Lagi Tokoh Demokrasi
"Ketika anak sudah masuk ke jaringan mereka (kelompok radikal) dan diberikan doktrin sesuai dengan kepentingan mereka, maka ini akan menjadi amunisi yang suatu saat bisa meledak. Ini yang harus diwaspadai bersama," ucap Kiai Ali.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pengajian melalui media sosial (medsos) perlu dikendalikan dan diperhatikan. Terlebih bila yang diajarkan tidak sejalan dengan corak keragaman di Indonesia, maka pemerintah harus lebih tegas.
BACA JUGA: BMKG Ungkap Fakta terkait Gempa Selatan Malang, Lihat Petanya, Waspada
Dia pun mewanti-wanti kepada para orang tua untuk meningkat perannya dalam mengawasi dan mengikuti perkembangan perilaku anak-anak mereka.
"Karena anak-anak ini sudah menjadi incaran kelompok radikal. Hal ini perlu diperketat karena melalui pintu-pintu tadi kelompok teroris melakukan perekrutan dan cuci otak terhadap generasi muda,” jelas Ali.
Guna mengantisipasi hal yang demikian, MUI juga telah membentuk Badan Penanggulangan Ekstremisme Dan Terorisme (BPET) yang akan melakukan kontra narasi sekaligus deradikalisasi kepada anak muda yang terpapar ajaran radikalisme.
Selain itu, ketua Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyin (MATAN) DKI Jakarta itu juga juga mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada terhadap kelompok radikal.
"Kita memiliki aparat-aparat yang terus mencari jaringan mereka (teroris) sembari kita juga melakukan pengamanan di tingkat lingkungan dan keluarga," ucap Kiai Ali. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam