Kiai NU Anggap Menjamurnya Toko Modern sudah Membahayakan

Jumat, 09 Desember 2016 – 23:23 WIB

jpnn.com - MAGELANG - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah belum lama ini menggelar forum bahtsul masail untuk membahas masalah-masalah terkini yang dihadapi umat Islam. Kegiatan yang diikuti semua Pengurus Cabang NU dan perwakilan pondok pesantren se-Jawa Tengah itu digelar di Pondok Pesantren Al-Asnawi, Salamkanci, Bandongan, Kabupaten Magelang.

Ada hal terkini yang dibahas dalam forum bahtsul masail PWNU Jateng. Yakni keberadaan toko-toko modern yang kini menyabar hingga pelosok. Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidulloh Shodaqoh mengatakan, menjamurnya toko modern telah berdampak pada secara ekonomi pada warung-warung ataupun toko tradisional.

BACA JUGA: Pantai Kuta Mulai Kena Limpahan Sampah Kiriman

Menurutnya, imbas keberadaan toko medern yang menjamur bahkan telah menimbulkan kesenjangan ekonomi. Bahkan bisa menimbulkan kondisi dlarar atau bahaya.

Dlarar di sini tidak boleh dilihat dalam jangka pendek yang terkait dengan perorangan, tapi harus juga dilihat jangka menengah dan panjang,” katanya.

BACA JUGA: Sex Toys dan Airsoft Gun Tanpa Izin Masuk Bali, Jadinya Begini

Menurut KH Ubaidulloh, keberadaan pasar-pasar modern dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya monopoli ekonomi oleh pihak tertentu. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang itu menegaskan, menjamurnya toko modern yang menggunakan konsep waralaba merupakan pertanda berkembangnya kapitalisme global di Indonesia.

Kiai Ubaidullah pun menegaskan, toko modern berdampak negatif terhadap ekonomi rakyat. “Karena itu, NU Jawa Tengah terpanggil untuk andil dalam mengadvokasi kepentingan rakyat dalam hal kemandirian ekonomi berbasis maslahat, sebagaimana yang telah diamanatkan Pancasila dan UUD 45,” katanya.(jpg/isk/jpg/ara/jpnn)

BACA JUGA: Anggaran Cupet, Program Rehabilitasi PSK Macet

BACA ARTIKEL LAINNYA... He He He.... Anggota DPRD Ketahuan Minta Jatah Karaoke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler