Kiai Said Gaet Politikus Masuk Kepengurusan PBNU, Mau Tahu?

Minggu, 23 Agustus 2015 – 03:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil muktamar di Jombang mengumumkan struktur kepengurusan untuk periode 2015-2015. Sejumlah nama politikus dan figur beken masuk ke dalam formasi organisasi pimpinan KH Said Aqil Siraj itu.

Di antara nama-nama pengurus tersebut terdapat nama politikus terkenal seperti Jusuf Kalla (JK), Nusron Wahid, Helmy Faishal Zaini dan Saefullah Yusuf.  JK duduk di dewan penasihat. Sedangkan Nusron dipercaya menjadi salah satu ketua.

BACA JUGA: Politisi PDIP Desak RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Disahkan

Adapun Helmy memegang posisi yang sanat strategis. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menjadi sekretarius jenderal PBNU 2015-2020.

Namun, ada juga kalangan kiai kondang. Seperti, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Muchit Muzadi, dan KH Hasyim Wahid.

BACA JUGA: Tak Diusulkan Bupati Langkat, 12 Do‎kter PTT Gagal jadi CPNS

Menurut Kiai Said, nama-nama yang duduk di kepengurusan NU untuk lima tahun ke depan berasal dari berbagai daerah. "Ada yang berkekuatan struktural, ada yang berkekuatan kultural," katanya saat mengumumkan pengurus PBNI 2015-2020 di kantor PBNU Kramat, Jakata, Sabtu (22/8).

Baca juga : Kok Banyak Politikus Jadi Pengurus PBNU? Ini Jawaban Kiai Said

BACA JUGA: Kemenpora Adu 15 Finalis PSP3

Kiai Said Gaet Figur Terkenal Jadi Pengurus NU

Kantongi Perintah Gus Mus dan Izin Jokowi, Nusron Masuk Jajaran PBNU

Dia menuturkan, fokus PBNU hingga 2020 adalah membangun generasi muda untuk melanjutkan estafet dalam memertahankan Islam Nusantara. "Yang semoga bisa menjadi makna dan maslahat bagi bangsa," tuturnya.

Sementara terkait masuknya nama politikus ke dalam jajaran PBNU, Kiai Said memastikan bahwa hal itu tak menyalahi aturan. "Baik dari AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga, red) maupun undang-undang,” katanya.

Kiai Said bahkan memastikan masuknya politikus dalam kepengurusan PBNU tak akan mengganggu jalannya organisai masyarakat keagamaan Islam terbesar di Indonesia itu. “Sudah melalui kajian dan renungan yang tepat," tandasnya.

Meski demikian Kiai Said akan berupaya mengawal NU agar menjaga jarak dengan partai politik. Sebab, NU tidak berafiliasi pada satu parpol. "Agar tidak terlibat politik praktis. Kita mengawal politik kebangsaan dan kerakyatan," tegasnya.

Sebelumnya, PBNU mengumumkan struktur kepengurusan periode 2015-2020. Kepengurusan baru di organisasi yang didirikan KH Wahid Hasyim itu merupakan hasil muktamar pada 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur. KH Said Aqi Siraj pun akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PBN untuk yang kedua kalinya.(put/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Dicap Main Politik di Kasus Hak Tagih BPPN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler