jpnn.com, SURABAYA - Direktur Utama PT Jamu Iboe Jaya Stephen Walla mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan pada semester pertama ini tipis.
Yakni, hanya sekitar lima persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Jamu Iboe Perluas Pasar dengan Konsep Bar
’’Memang growth kami relatif flat. Tahun politik mini membuat konsumen menahan belanja terlalu banyak,’’ ujarnya, Minggu (2/6).
BACA JUGA: Jamu Iboe Perluas Pasar dengan Konsep Bar
BACA JUGA: Jamu Iboe Gandeng Rumah Sakit
Kendati demikian, Stephen tidak pesimistis. Jamu Iboe telah menyiapkan banyak strategi untuk meraih angka penjualan yang signifikan pada semester kedua.
Dia yakin target pertumbuhan 15 persen hingga akhir tahun nanti tercapai.
BACA JUGA: Moratorium Infrastruktur, Target Mitsubishi Fuso Tetap Naik
Strategi utama Jamu Iboe adalah menggaet lebih banyak konsumen milenial.
Untuk itu, Stephen dan timnya gencar bekerja sama dengan banyak universitas tahun ini. Bentuk kerja samanya pun cukup beragam.
Mulai membuka outlet jamu seperti yang sudah ada di Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Widya Mandala hingga pameran dan kompetisi berbau jamu.
Berbagai kegiatan seperti itu diharapkan bisa memberikan inspirasi kepada anak muda bahwa jamu juga bisa dikemas secara modern dan kekinian.
’’Kalau sudah teredukasi, nanti publik menjadikan minum jamu sebagai lifestyle,” imbuh Stephen.
Stephen menambahkan bahwa Jamu Iboe juga berfokus mengembangkan gerai jamu modern berkonsep mini bar.
Jamu Bar hadir di mal, rumah sakit, kampus, foodcourt, hingga tempat wisata.
Produk yang dijual bermacam-macam. Mulai suplemen, jamu tradisional, hingga natural drink.
’’Lewat desain kios yang lebih modern, kami ingin bisa lebih mendekatkan diri dengan konsumen muda,’’ ungkapnya.
Hingga saat ini, jumlah outlet Jamu Bar milik Jamu Iboe mencapai 25 unit. Gerai-gerai tersebut bersebar di Surabaya, Bali, Jakarta, dan Medan.
Hingga Desember 2019, pihaknya berencana menambah empat gerai lagi di Gresik dan Surabaya.
Adapun kontribusi Jamu Bar terhadap total revenue Jamu Iboe sekitar 15 persen.
”Kami sekarang juga sudah mengembangkan digital market meskipun porsinya masih kecil. Semua itu ditujukan untuk menggaet konsumen milenial,’’ tutur Stephen. (car/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumen Loyal Beranjak Tua, Industri Jamu Gencar Regenerasi Pasar
Redaktur : Tim Redaksi