Kiat PT Boma Bisma Indra Kejar Penjualan Rp 510 Miliar

Jumat, 01 Februari 2019 – 12:39 WIB
Instalasi listrik. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, PASURUAN - PT Boma Bisma Indra (Persero) mengandalkan power plant equipment atau komponen pembangkit listrik untuk merealisasikan target penjualan sekitar Rp 510 miliar hingga akhir 2019.

Direktur Utama PT Boma Bisma Indra (Persero) Rahman Sadikin mengatakan, tahun lalu perseroan membukukan penjualan sekitar Rp 350 miliar. Nah, tahun ini target tersebut diharapkan meningkat.

BACA JUGA: Kini Seluruh Desa di NTB Sudah Berlistrik

”Salah satu upayanya dengan memaksimalkan pemasaran produk unggulan BBI untuk komponen pembangkit listrik, yaitu condenser, ke luar negeri,” ujar Rahman, Selasa (29/1).

Sejauh ini, perusahaan BUMN tersebut telah mengekspor condenser ke sejumlah negara.

BACA JUGA: Masih 885 Ribu KK di Provinsi Ini Belum Teraliri Listrik

Yakni, 12 negara di Asia, dua negara Eropa, tujuh negara di Benua Amerika, dan satu negara Afrika. Selain itu, ada lima project di Australia.

”Sampai akhir 2018, kami telah membuat 65 unit condenser. Sebanyak 51 unit dikirim ke luar negeri dan sisanya digunakan domestik,” tutur Rahman.

BACA JUGA: Wakapolri Usul, Denda E-Tilang Pencabutan Listrik dan Air

BBI memiliki produk komponen listrik lainnya selain condenser. Misalnya, boiler dan vessel.

Terkait ekspor ke Argentina, Rahman mengatakan, pihaknya mendapatkan kontrak dari perusahaan asing General Electric (Switzerland) GmbH.

Dari kontrak tersebut, BBI menyuplai satu unit condenser dan satu unit admospheric drain vessel (ADV) untuk digunakan di pembangkit listrik El Bracho Argentina.

”Pengerjaannya, mulai engineering, material, hingga fabrikasi, memakan waktu sepuluh bulan untuk condenser dan enam bulan untuk ADV,” papar Rahman.

Selain Argentina, tahun ini pihaknya sedang menjajaki kontrak dengan Italia untuk produk condensor.

”Dengan Italia masih baru memulai pembicaraan. Kami harap bisa cepat terealisasi. Selain itu, kami akan memperluas ke Thailand,” terang Rahman.

Rahman menegaskan, perusahaan tidak hanya berfokus menggenjot market luar negeri. Pasar domestik juga digarap.

Namun, kontribusi dari Indonesia masih sedikit. Padahal, potensinya sangat besar lantaran ada program pembangkit 35 ribu mw.

”Jadi, kebutuhan equipment pendukung listrik seperti condenser tetap ada. Indonesia sebenarnya tidak perlu impor karena kami mampu membuat,” ungkap Rahman. (car/c25/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Len Industri Segera Rilis Produk untuk Rumah Tangga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler