jpnn.com, KUDUS - Bea Cukai Kudus menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi NusaTenggara Barat (NTB) ke Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kudus. Kunjungan itu bertujuan melaksanakan studi tiru pembangungan KIHT.
“Saat ini produksi tembakau di Madura juga banyak, sehingga KIHT ini sangat cocok untuk dikembangkan di Pamekasan,” ungkap Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretaris Daerah Pamekasan Nurul Widiastuti dalam sambutannya di Gedung Command Center, Kantor Bupati Kudus, Selasa (24/11).
BACA JUGA: Pacu Geliat Industri Tembakau, Bea Cukai Resmikan KIHT Kudus
Rombongan kemudian menuju ke KIHT untuk berdiskusi dengan pengelola serta melihat kondisi secara langsung. Rombongan diterima dan disambut Adi Sumarno, Ketua Koperasi Sigaret Langgeng Sejahtera yang juga merupakan pengelola dari KIHT Kudus.
Kepala Kantor Bea Cukai Kudus Gatot Sugeng Wibowo mengatakan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) digunakan secara optimal untuk pembangunan KIHT Kudus. “Selain itu di sini ada beberapa pabrik rokok, serta kita bisa melihat proses produksi di KIHT Kudus,” Gatot.
BACA JUGA: Jelang Akhir Tahun, Bea Cukai Makin Gencar Gempur Rokok Ilegal
Keesokan harinya, Rabu (25/11), giliran Pemprov NTB beserta Bea Cukai Mataram berkunjung ke KIHT Kudus. Rombongan yang terdiri dari Bappeda, Dinas Perindustrian, dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB disuguhi proses produksi di KIHT Kudus.
Rombongan didampingi pemilik PR Bethoro Guru Safi’i menyaksikan langsung proses pelintingan rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT).
BACA JUGA: Bea Cukai Kampanye Gempur Rokok Ilegal Lewat Radio
“Kami berterima kasih karena telah diterima dengan baik, serta diberi penjelasan tentang pendirian dan pemberdayaan industri melalui fasilitas KIHT. Mengingat bahwa pulau Lombok juga terkenal dengan hasil tembakaunya,” kata Kepala Bappeda Provinsi NTB Iswandi.
Seperti diketahui, sejumlah pemerintah daerah menganggap KIHT merupakan salah satu solusi mengatasi peredaran rokok ilegal dengan memfasilitasi para pelaku usaha berproduksi secara legal dan memberdayakannya di bawah naungan KIHT.
Kunjungan ini diharapkan mampu menumbuhkan gairah dari daerah lain untuk membangun KIHT agar mampu mendorong ekonomi melalui industri tembakau. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy