BACA JUGA: Bursa Saham Menanti Keberanian Investor
Ini lebih tinggi dari 2007 yang sebesar Rp 540 miliar.Pengamat perbankan syariah Adiwarman A
BACA JUGA: Elpiji Langka, Wapres Minta Maaf
"Artinya, transaksinya tidak terbatas untuk umat Islam saja, melainkan sebagai transaksi universal yang secara umum sudah terbukti lebih menguntungkan," ujarnya di Jakarta..Apalagi, sambung dia, momentum krisis finansial global membuat bank-bank syariah semakin mendapat peneguhan bahwa mekanisme yang mereka jalankan relatif lebih kebal dari badai krisis
Dia mengatakan, manisnya kinerja laba bank syariah juga disebabkan oleh makin kuatnya penyaluran pembiayaan oleh mereka
BACA JUGA: Cabang ke-1000 Mandiri di Mangga Dua
Dari sisi pembiayaan juga tumbuh pesat, sekira 45 persenDari Rp 26,1 triliun pada Oktober tahun lalu menjadi Rp 38,1 triliun per Oktober 2008Adiwarman mengemukakan, ekspansifnya pembiayaan bank syariah diikuti oleh makin lebarnya spread bagi hasil (nisbah) merekaArtinya, ada selisih antara keuntungan bagi hasil dalam proses pembiayaan dan bagi hasil simpanan yang harus diberikan ke nasabah"Hal tersebut mampu dijaga oleh bank syariah, sehingga kinerjanya sangat bagus," jelasnya.
Saat ini, rerata bagi hasil simpanan atau pendanaan di bank syariah sekira 7-8 persenSementara bagi hasil yang diperoleh dari pembiayaan mencapai sekitar 114-15 persen
Dirut PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) Beny Witjaksono menambahkan, memang secara umum kinerja bank syariah meningkatNamun, yang wajib diperlukan adalah dengan memperbanyak ekspansi, mengingat penetrasi pasar bank syariah masih sangat minim
"Dengan ekspansi, kepentingan jangka panjang akan bisa diwujudkan, terkait kinerja masing-masing bank syariah pada masa mendatang," ujarnya.
BSMI sendiri yang merupakan anak usaha PT Bank Mega Tbk itu hingga kini makin rajin ekspansi dengan membuka lebih banyak cabang di Indonesia
"Memang, itu akan membuat beban operasional saat ini naik, tapi ini biasa dalam proses ekspansiManfaatnya akan kita rasakan dalam beberapa tahun mendatang," tuturnya
Adiwarman mengatakan, ekspansi bank syariah yang kian kencang membuktikan bahwa komitmen para pelaku di bisnis tersebut tidak usah diragukan lagiMengembangkan perekonomian dengan transaksi yang jelas, riil, dan terukur, kata dia, bakal semakin menyehatka industri jasa keuangan di tanah air
Salah satu bukti bahwa ekspansi bank syariah makin kuat adalah makin berkurangnya portofolio mereka di instrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dari sekitar Rp 3 triliun pada awal tahun menjadi hanya sekira Rp 410 miliar memasuki Oktober(eri/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Batalkan Ribuan Perda Pajak dan Retribusi
Redaktur : Tim Redaksi