Demikian dikatakan Muhaimin yang juga Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Alam NAD-Nias DPR RI saat memberi sambutan dalam semiloka dan pameran foto rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias menyongsong berakhirnya masa tugas BRR, di ruang rapat Pansus B, Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Rabu (27/8).
“Secara umum pembangunan yang dilakukan oleh BRR dinilai masih belum optimal dan jika dilihat dari konsep pembangunan yang direncanakan dalam cetak biru, ternyata tidak sepenuhnya dapat dilakukan,” kritik Muhaimin.
Muhaimin menambahkan, pelaksanaan pembangunan yang dilakukan BRR juga masih menyisakan berbagai persoalan
BACA JUGA: PLN Juga Tergantung BBM
"Pelaksanaan pembangunan masih menyimpan berbagai persoalan terutama dilihat dari sisi kualitas, misalnya berdasarkan kunjungan Tim Pengawas banyak dijumpai kualitas perumahan yang tidak memadai,” ungkap Ketua Umum DPP PKB itu.Lebih jauh, ia meminta supaya proses rehabilitasi dan rekonstruksi perlu dijamin keberlanjutan dan keberlangsungannya
BACA JUGA: Eva Laporkan PT. AA ke Kapolri
“Banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk memutuskan berkaitan dengan pengakhiran masa tugas BRR sesuai dengan mandat yang diberikan,” katanya.Terlepas dari segala kekurangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut, segala kekayaan BRR menjadi milik negara yang selanjutnya dapat diserahkan kepada pemerintah daerah
Muhaimin meminta supaya serah terima tugas dan tanggung jawab BRR kepada pemerintah daerah merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan kedua belah pihak
BACA JUGA: Korban Spanair Batal Datang
“Misalnya aset yang sudah diserahkan ke daerah dibuat dalam kondisi sebenarnya sehingga dalam berkas pengalihan akan ada catatan yang disetujui oleh kedua belah pihak, BRR dan pemerintah daerah,” sarannya.Sementara Kepala Badan Pelaksana BRR NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto meminta supaya pemerintah daerah terus menyiapkan diri untuk mengambil tongkat estafet pekerjaan yang selama ini dilakukan BRR“Kita mendukung secara penuh,” katanya.
Hasil kerja pemulihan di Aceh dan Nias menurut Pusat Data dan Informasi BRR, sampai Juli 2008 telah terbangun 114.281 unit rumah baru, 810 unit fasilitas kesehatan, 1.090 unit bangunan sekolah, termasuk pelatihan bagi 26.538 guru, 2.596 kilometer jalan, 12 bandara dan 19 pelabuhan lautDisamping itu, 96.819 hektar lahan pertanian telah pula direhabilitasi.(eyd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angket BBM Hadirkan Pakar Perminyakan
Redaktur : Tim Redaksi