Kinerja Jokowi Dianggap Belum Teruji

Selasa, 08 Juli 2014 – 19:40 WIB

JAKARTA - Penilaian Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal audit Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberikan pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP), menunjukkan kinerja Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur DKI masih buruk.
 
Prestasi Jokowi menurun satu peringkat dibanding Gubernur sebelunya Fauzi Bowo yang mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK. WTP adalah status penilaian tertinggi dari empat status yang dimiliki oleh BPK.
 
Pengamat politik dari Universitas Brawijaya, Khairul Muluk menilai, bahwa status penilaian WDP menunjukkan bahwa masih banyak masalah dengan birokrasi di Ibukota.

"WTP itu artinya clear dan bisa dipertanggungjawabkan. Sedangkan WDP menunjukkan ada temuan pada audit BPK," kata Muluk kepada wartawan, Selasa (8/7).
 
Kata 'temuan' dalam bahasa audit menurut Muluk, sarat dengan tone negatif. WDP artinya ada pelanggaran yang dilakukan oleh birokrasi Pemprov DKI. Bisa jadi ditemukan korupsi, pemborosan atau hal lain yang melanggar prinsip-prinsip clean governance.
 
Menurut dosen Ilmu Administrasi ini, pelanggaran bisa terjadi karena kurang atau longgarnya pengawasan pimpinan terhadap birokrasi yang dipimpinnya. Hal ini bisa terjadi karena rendahnya komitmen kepala daerah atau sang kepala daerah belum paham masalah yang dihadapinya.

BACA JUGA: Istri Muhtar Kenal Walkot Palembang Karena Urusan Bisnis

"Kinerja Jokowi masih buruk, dia belum menguasai Jakarta. Dia belum teruji membawa Jakarta sukses," tegas Muluk.
 
Berdasar Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 2013 di audit BPK itu, ada 86 temuan yang berindikasi kerugian, berpotensi kerugian, dan pemborosan anggaran. Semuanya mencapai Rp 1,54 triliun. Dengan status itu, Kepala Daerah harus mengevaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI.
 
"Saya pikir, selama ini masyarakat menilai Jokowi bukan karena prestasi kerjanya, tapi karena media sangat berpihak padanya," ujar Muluk. Karena itu menurutnya, masyarakat juga menerima citra yang sudah dibentuk oleh media.
 
“Masyarakat belum tahu benar apa yang sudah diraih oleh Jokowi dan apa saja ketidakberhasilannya. Karena selama ini media selalu mengangkat hal yang positif di diri Jokowi," pungkasnya. (rmo/jpnn) 

BACA JUGA: Penghafal Alquran dan Kaum Difable Doakan Jokowi-JK

BACA JUGA: Timses Prabowo Akui Warga Sulawesi Solid Dukung JK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilias Jokowi dan Prabowo Tinggi Karena Ketidakpuasan Atas SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler