jpnn.com - JAKARTA – Lima pimpinan MPR RI sudah berdialog dengan Presiden Joko Widodo dan menyampaikan permintaan agar program sosialisasi Empat Pilar ini harus segera dilembagakan. Pelembagaan ini dimaksudkan agar kiprahnya sampai ke pelosok-pelosok negeri Indonesia.
“Nama lembaganya sedang dipersiapkan presiden. Kalau ini sudah ada, MPR akan tanggap wayang dimana-mana,” ujar Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat menghadiri HUT ke-45 Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) dan pagelaran wayang kulit, di Tugu Api Pancasila, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (16/4).
BACA JUGA: Yuk Intip Biaya Produksi Per Episode Game of Thrones
Menurut Zulkifli, sebelum dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia, seni wayang terus-menerus berfungsi sebagai penguat konsensus nasional yang lebih dikenal dengan Empat Pilar MPR.
Peran seni wayang ini, kata Zulkifli, mulai terpinggirkan setelah Indonesia memasuki era reformasi. “Fakta tersebut seiring dengan kendornya semangat Bangsa Indonesia untuk memperkokoh Empat Pilar MPR sebagai jati diri berbangsa dan bernegara,” katanya.
BACA JUGA: Yakinlah, KPK Bakal Punya Calon Tersangka Kasus RS Sumber Waras
Saat ini lanjutnya, hanya tinggal MPR yang masih konsisten berperan sebagai penyemangat Empat Pilar MPR.
“Kenapa? Karena kami di MPR tidak mau negeri ini kehilangan roh berbangsa dan bernegara,” tegas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
BACA JUGA: Pastikan Tak Berhenti di Samadikun
Menurut Zul, sapaan Zulkifli Hasan, sudah menjadi hal yang biasa kalau anak melawan orang tuanya atau murid yang tidak lagi mau patuh kepada guru. “Bahkan Lambang Negara juga jadi bahan olok-olok oleh segelintir anak muda sekarang.
“Kami tidak salahkan mereka, tapi ini adalah sebuah tantangan bagi bangsa dan negara untuk menatap masa depannya,” tegas Zul.
”Kalau anak muda Indonesia tidak punya jati diri, mereka akan cepat frustasi dengan globalisasi ini." kata Zul lagi.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Penggunaan Dana Haji 2015 Bengkak Rp 1,1 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi