Kirab Merah Putih, Kapolri Jenderal Listyo: Mari Jaga Semangat Persatuan

Minggu, 28 Agustus 2022 – 18:19 WIB
Kapolri Jenderal Listyo saat menghadiri kegiatan Kirab Merah Putih di Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Minggu (28/8). Foto: Dok Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk semangat menjaga dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Hal tersebut disampaikan Jenderal Listyo saat memberikan sambutan dalak acara bertajuk Kirab Merah Putih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta pada Minggu (28/8).

BACA JUGA: Dahlan Iskan Membayangkan Kapolri Sedang Sumpek

Acara tersebut dihadiri oleh 50 ribu orang yang tergabung dari berbagai elemen.

"NKRI adalah harga mati. Oleh karena itu semangat ini harus terus kita jaga. Kita antar Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, merdeka, merdeka, merdeka," kata Kapolri dalam sambutannya. 

BACA JUGA: 5 Tersangka Pembunuh Brigadir J Bakal Berkumpul, Ada Janji Kapolri

Eks Kabareskrim Polri itu juga menyinggung semangat persatuan dan kesatuan para pendiri serta pejuang bangsa saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Listyo mentatakan saat itu para pemuda dan tokoh bangsa sempat terpecah karena adanya politik pecah belah atau dikenal deviden et impera.

BACA JUGA: Di Samping Kapolri, Pak Jokowi Bilang Bismillah, Habib Luthfi Sampaikan Harga Mati

Namun, kata dia, adanya rasa semangat dan kemauan bersama antarlintas elemen bangsa, mulai dari pemuda, tokoh, hingga ulama, akhirnya Indonesia berhasil merebut kemerdekan dan mendeklarasikannya pada 17 Agustus 1945. 

"Alhamdulillah dengan persatuan dan kesatuan yang bersama-sama kita lakukan pada saat itu dari seluruh pelosok negeri. Pada 17 Agustus 1945 dipimpin Bung Karno dan Bung Hatta kita menyatakan proklamasi kemerdekaan. Tentunya semangat itulah yang harus kita jaga, semangat persatuan dan kesatuan," ujar Listyo.

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengakui masih ada pihak yang mencoba untuk merusak Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika setelah kemerdekaan.

Namun, lanjut dia, semua upaya tersebut bisa dikalahkan dengan adanya semangat persatuan dan kesatuan. 

"Bisa kita buktikan bahwa yang namanya Pancasila, NKRI, Bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, Bhineka Tunggal Ika sampai saat ini tetap melekat di hati sanubari kita semua. Ini adalah tugas kita," ucap Listyo.

Alumnus Akpol 1991 itu mengatakan persatuan dan kesatuan masih menjadi kunci dan modal utama bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi segala macam permasalahan maupun tantangan yang ada. 

Keberhasilan persatuan itu, kata dia, dalam hal pengendalian pandemi Covid-19

"Indonesia dengan kecepatannya dalam kegiatan vaksinasi pada saat itu dan saat ini, kita sudah mencapai 434 juta. Indonesia jadi negara nomor 4 atau nomor 5 dalam vaksinasi terbesar di seluruh dunia. Ini semua bisa terjadi karena persatuan dan kesatuan," tutur Listyo.

Di sisi lain, lanjut dia, berkat saling mendukung serta bergandengan tangan dalam penanganan pandemi Covid-19, pertumbuhan perekonomian Indonesia diklaim bertumbuh di angka 5,44 persen. 

"Kenapa ini saya sampaikan, karena negara lain, negara tetangga kita, negara-negara maju rata-rata di bawah tiga persen," tegas Listyo. (cr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler