Sejak lahir dia berjenis kelamin perempuanTapi, ketika mulai duduk di bangku MTs (setingkat SMP), dia berubah menjadi pria
BACA JUGA: Komunitas Eden yang Kontroversial setelah sang Pemimpin Bebas dari Penjara
Nama pun berganti, dari Aminah menjadi Amin Wahyu BahtiarBACA JUGA: Merasakan Euforia Warga AS Menyambut Kematian Osama
GUNAWAN, Boyolali
PERUBAHAN jenis kelamin yang dialami Aminah tersebut terkuak ketika keluarganya datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali pada Jumat pekan lalu (29/4)
BACA JUGA: Dituduh Selingkuhi Istri Wali Kota, PNS Dianiaya hingga Babak Belur
Kepada petugas, mereka meminta nama anaknya dalam akta kelahiran diganti, yakni dari Aminah menjadi Amin Wahyu BahtiarTentu saja permintaan tersebut tak bisa langsung dikabulkanSesuai prosedur, dispendukcapil harus memverifikasi yang bersangkutanYakni, memeriksa alat kelamin Aminah
Baru kemarin (4/5) tim verifikasi itu mendatangi rumah Aminah di Dusun Kepoh, Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten BoyolaliRumah tersebut sangat sederhanaLuas bangunannya sekitar 8 x 12 meterDi depan rumah tampak tumpukan kayu
Siang kemarin, kedatangan tim verifikasi yang dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pencatatan Sipil dan Pengelolaan Dokumen Ahmad Qowim itu disambut keluarga AminahTim lantas mewawancarai Parno dan SuratiSetelah itu, baru mereka memeriksa kondisi Aminah alias AminSeusai memeriksa, tim verifikasi menyimpulkan bahwa Aminah memang layak disebut pria"Kami sempat kaget setelah memeriksa," kata Qowim
Dia menyatakan, dengan melihat perubahan alat kelamin itu, tidak perlu menerbitkan akta kelahiran baru untuk Amin"Akta yang lama tetap bisa digunakan, dengan syarat diberi catatan pinggir tentang jenis kelamin dan nama baruProsesnya paling hanya sepekan sudah jadi," jelas Qowim.
Jawaban tersebut melegakan Parno dan Surati, termasuk si Amin"Saya akhirnya mendapat status baru," ujar Amin
ABG berumur 15 tahun itu memang lahir dengan jenis kelamin perempuanHingga lulus SD, anak pertama di antara dua bersaudara tersebut masih dianggap perempuan"Ini ijazah saya," kata Amin kepada Radar Solo (Jawa Pos Group)
Tampak dalam ijazah itu, nama Amin masih tercantum Aminah dan berjenis kelamin perempuanFoto Aminah juga terlihat agak panjangLulus SD, Aminah lantas melanjutkan ke MTsN Tinawas, NogosariDi sekolah itu, dia pun berperilaku sebagai perempuanKe sekolah berjilbab dan berkumpul murid-murid perempuan lain
Surati menceritakan, sebenarnya ketika Amin kelas tiga SD, ada yang aneh pada alat kelaminnyaSaat itu, di antara celah alat kelamin perempuan muncul semacam tonjolan daging menyerupai penis"Waktu itu saya langsung membawa anak saya ke rumah sakit di Semarang," cerita ibu dua anak tersebut
Oleh dokter yang memeriksa, Amin disarankan untuk dioperasi"Karena biayanya mahal, kami disarankan untuk mengurus surat askes atau jamkesmas untuk minta keringanan biaya," papar perempuan yang sehari-hari membantu suaminya bekerja sebagai pengepul kayu bakar tersebut.
Surati menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah mengurus jamkesmasTapi, sampai sekarang surat itu tak kunjung turun
Saat menunggu kepastian jamkesmas selama bertahun-tahun lamanya itu, terjadi perubahan pada kondisi fisik AminahLambat laun alat kelamin prianya lebih menonjolBahkan, dua bulan lalu, alat kelamin pria itu tampak sempurna"Yang aneh menurut saya, alat kelamin perempuan anak saya seperti nggak ada bekasnya," tegas Surati
Bersamaan dengan itu, di leher Aminah muncul jakun layaknya seorang priaSuaranya pun berubah semakin besarSaat itu Surati dan suaminya kembali memeriksakan anaknya ke dokter di SemarangHasilnya, alat kelamin Aminah memang sempurna mengarah ke pria"Saat itu dia (Aminah) langsung saya khitankanNamanya kami ganti menjadi Amin Wahyu Bahtiar," jelasnya
Untuk melengkapi persyaratan administrasi, pihak keluarga mengurus surat penetapan di Pengadilan Negeri (PN) BoyolaliMelalui surat bertanggal 4 April 2011 yang ditandatangani hakim Saiful Anam itu, disebutkan bahwa Aminah yang berjenis kelamin perempuan berubah menjadi pria bernama Amin Wahyu Bahtiar"Penetapan mengurus perubahan jenis kelamin itu, kami habis sekitar Rp 3 juta," ujar Surati.
Kepada Radar Solo (JPNN Group), Amin menceritakan, sejak duduk di bangku MTsN, dirinya sebenarnya sudah merasakan keanehan"Saya saat itu sudah merasa sebagai laki-lakiTapi, karena sejak kecil dianggap perempuan, saya pun terpaksa bertingkah menjadi perempuanMulai berdandan, pakai rok, dan pakai pakaian yang serbapanjangItu membuat saya tersiksa," ungkapnya"Saya pun lebih suka bergaul dengan pria, bermain layang-layang dan sepak bola," imbuh murid kelas IX MTsN tersebut.
Gara-gara lebih suka bermain dengan pria, oleh teman-temannya, Amin saat itu disebut gadis tomboi"Saya cuek dengan ejeken ituSyukurlah, saya sekarang sudah menjadi pria seperti yang saya inginkan," ujarnya
Meski demikian, dia akan menyimpan semua pakaian perempuannya sebagai kenang-kenanganAda kisah menarik setelah Aminah "resmi" menjadi AminSaat itu adalah hari pertama Amin kembali ke sekolahnya setelah resmi menjadi pria"Saat masuk ke sekolah, dia (Amin) dianggap murid baruTeman-temannya pangling," ungkap Sastro Musrih, 60, kakek Amin(jpnn/c5/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serba Spesial sejak Pintu Pesawat hingga Masjidil Haram
Redaktur : Tim Redaksi