BACA JUGA: Di Tengah Tur, Ada Doa Bersama untuk William-Kate
Berikut catatan pengalaman momentum "menjadi tamu Raja" yang berhasil direkam wartawan JPNN, Afni Zulkifli, yang ikut dalam rombongan selama akhir pekan lalu tersebut.SETELAH hampir 8 jam penerbangan dari bandara di Jakarta, akhirnya sekitar pukul 02.00 pagi waktu Jeddah (4 jam perbedaan waktu dengan Indonesia, Red), pesawat Garuda Indonesia mendarat mulus di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Awalnya tidak ada yang terasa spesial bagi sekitar 17 orang anggota rombongan
BACA JUGA: Merasakan Antusiasme Royal Wedding Bersama Warga yang Menginap di Jalanan
Sejak dari Jakarta, rombongan sudah berbaur dengan sekitar 400 lebih jemaah umroh asal IndonesiaDi bawah tangga pesawat di bandara internasional tujuan rutin umat muslim sedunia tersebut, sudah berbaris rapi mobil-mobil sedan mewah merk Audi milik kerajaan (Saudi), lengkap dengan supirnya
BACA JUGA: Berjalan Kaki Menelusuri Rute Prosesi Pernikahan Pangeran William-Kate Middleton
"Assalamu'alaikum, Saudaraku! Selamat datang di Jeddah, Arab SaudiMulai hari ini, anda adalah tamu RajaKami di sini ada untuk melayani anda," kata salah seorang delegasi dari pemerintahan setempat yang menjemput rombongan.Lelahnya perjalanan berjam-jam pun langsung sirna, saat rombongan dibawa langsung menuju VIP Lounge (ruang tunggu VIP bagi tamu-tamu kerajaan)Bahkan urusan imigrasi pun langsung ditangani oleh pihak kerajaanSeorang rekan sempat bercerita, kalau melewati jalur biasa, antrian di bagian imigrasi (bandara) Jeddah bisa sampai berjam-jamTapi kali ini rombongan hanya duduk tenang sambil menikmati fasilitas serba mewah, dan tentunya sambutan teh hangat khas Jeddah.
Setelah 30 menit penyambutan ramah di ruang VIP bandara, rombongan pun dibawa menuju hotelPenjagaan ketat dari mobil keamanan pun disiapkan bagi rombonganIring-iringan mobil penjemput dari bandara pun melaju mulus membelah jalan rayaTidak ada satu pun kendaraan umum maupun milik publik yang berani menghalangi laju kendaraan.
"Ini rombongan tamu Raja," kata supir di mobil yang kami tumpangiDitambahkannya, apapun yang berkaitan dengan kepentingan keluarga kerajaan, memang merupakan hal yang harus diutamakan, bahkan di tengah-tengah jalan.
Tidak berapa lama, rombongan tiba di Jeddah Conference Palace, sebuah hotel berbintang limaIni bukan hotel biasa, karena memang disiapkan khusus untuk tamu-tamu kerajaanSelain petugas hotel yang ramah, pintu masuk mulai dari gerbang, dijaga ketat oleh tentara kerajaan bersenjata lengkapBahkan untuk mengambil gambar di luar hotel yang langsung menghadap Laut Merah tersebut pun tak dibenarkan"Ini wilayah privat kerajaan," ujar seorang tentara yang berjaga.
Acara penandatanganan - kesepakatan tuan rumah ISG III - pun berlangsung lancar di tempat ini, pada Kamis (28/4) malam waktu setempatPangeran Nawaf Faisal bin Fahd bin Abdul Aziz yang juga bertindak sebagai Vice President Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF), hadir langsung di pertemuan ituPenandatanganan Host Country Aggrement itu pun berlangsung lancar dan penuh keakraban.
Usai acara, esoknya seluruh rombongan kembali diundang oleh pihak kerajaanKali ini, untuk melaksanakan ibadah umrohSejak dari hotel, rombongan pun telah diminta untuk mengenakan pakaian ihramDalam hal ini, jarak Jeddah ke Mekah yang harusnya ditempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan, kali ini dilalui kurang dari 1 jamYa, lagi-lagi, iring-iringan mobil khusus kerajaan ini membuat semua kendaraan lain menepi dengan sendirinya.
Sekitar pukul 07.00 waktu Mekah, rombongan sudah bisa melihat megahnya pintu luar Masjidil HaramJutaan umat manusia memenuhi pelataran mesjid yang menjadi lokasi kiblat umat muslim iniIring-iringan mobil masih terus berjalan, dan memutar persis di samping Masjidil HaramMakkah Guest Palace-lah yang kali ini menjadi tujuan.
"Subhanallah! AlhamdulillahBahkan meski punya uang sebanyak apapun, belum tentu bisa diizinkan menjadi tamu di hotel iniKarena ini milik kerajaanTidak semua orang boleh menginap di sini," ujar Rita Subowo, yang lantas sempat mengundang JPNN melongok Kabah dari jendela kamarnya di lantai 9.
Letak Makkah Guest Palace memang spesialBangunan hotel berbintang lima ini berada satu tempat dengan lingkungan Masjidil HaramDi antara keduanya hanya dipisahkan satu dinding dan satu pintu, menggunakan eskalator khusus yang dijaga ketat tentara kerajaanBegitu membuka pintu hotel, tanpa menggunakan alas kaki, tinggal turun menggunakan eskalator, maka terlihatlah pintu masuk langsung ke Masjidil Haram.
Malam itu juga, rombongan pun melaksanakan rutinitas ibadah umrohBerbaur melaksanaan Tawaf dengan jutaan umat muslim lainnya dari seluruh penjuru duniaHanya di depan Kabah-lah, rombongan kali ini tidak mendapatkan pelayanan apapunTentu, karena memang dalam ibadah, semua orang sama di mata Allah SWT.
Usai Sa'i antara Shafa dan Marwah, rombongan pun berhenti untuk melakukan tahalulKali ini, Andi Mallarangeng ikut mengambil bagian menggunting sedikit rambut Rusli Zainal, sebagai tanda selesainya melaksanakan ibadah umroh"Kapan lagi kita bisa umroh dengan tempat sedekat ini dengan rumah AllahSelain karena Allah SWT, inilah nikmat pertama menjadi tuan rumah ISG bagi kita," ujar Andi, yang disambut ucapan syukur seluruh anggota rombongan.
Selama 2 hari lamanya rombongan berada di Makkah Guest PalaceSelama itu pula, urusan beribadah tidak perlu susahLantunan adzan dan dzikir dari jutaan umat muslim sedunia, senantiasa terdengar dan bisa terlihat jelas langsung dari kamar hotelRusli Zainal pun tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.
"Kepercayaan dari negara untuk Riau menggelar ISG, adalah kehormatanNamun menjadi tamu Raja (Arab Saudi) di lingkungan Masjidil Haram, ini juga sebuah kehormatan(Di sini) Saya pun bisa berkali-kali melakukan ibadah, dan secara khusus berdoa untuk RiauSemoga kita diberikan kekuataan (dalam) menjalankan amanah besar (tuan rumah ISG) ini," kata Rusli.
Jeddah sendiri, sebelumnya telah sukses menggelar ISG pertama, pada tahun 1994Setelahnya, event itu (rencananya) digelar Iran pada tahun 2009Meski akhirnya Iran batal menggelar ISG kedua tersebut karena kondisi politik di negaranya, namun kini, sebanyak 57 negara-negara Islam sedunia berharap, Indonesia bisa sukses menggelar ISG ketiga, pada tahun 2013 mendatang.
"Penyelenggaraan ISG III ini merupakan momen penting bagi RiauInilah sejarah yang bisa kita catat dalam menggelar perhelatan akbar berkelas internasionalInsyaallah, kita akan segera berbenah di RiauKarena dipastikan akan banyak jet-jet pribadi dari negara Timur Tengah yang mendarat di bandara kita (kelak)," ungkap Rusli pula(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Redaktur : Tim Redaksi