Kabar tewasnya buron nomor satu Amerika Serikat (AS), Osama bin Laden, disambut suka cita warga negeri Paman Sam ituMedia massa di sana pun ikut gegap gempita menyambut kematian tersebut
BACA JUGA: Dituduh Selingkuhi Istri Wali Kota, PNS Dianiaya hingga Babak Belur
Berikut laporan kontributor Jawa Pos HARIATNI NOVITASARI dari Missouri==========================
MINGGU malam (1/5) wilayah Municipal Normandy, St Louis, Midwest di negara bagian Missouri, diguyur hujan
BACA JUGA: Serba Spesial sejak Pintu Pesawat hingga Masjidil Haram
Malam itu, sekitar pukul 23.10 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obama memberikan pidato kenegaraan di Gedung Putih, Washington DCBACA JUGA: Di Tengah Tur, Ada Doa Bersama untuk William-Kate
Pidato berdurasi kurang dari 10 menit itu sontak membuat suhu dingin musim semi menghangatPenulis menyaksikan, ratusan warga yang belum tidur spontan berkumpul di titik-titik keramaian dan berpesta merayakan "kemenangan" AS dalam perang melawan terorisme global
Di sejumlah pusat keramaian seperti alun-alun, bar, dan tempat kongko yang buka hingga larut malam, warga AS berpestaSebagian tampak puas karena penantian mereka yang berlangsung sejak 10 tahun silam akhirnya tercapaiYel-yel dukungan kepada pemerintahan Obama bergema di jalan-jalan, terutama di ibu kota Washington DCReporter televisi pun banyak yang menyiarkan secara live pesta warga yang berlangsung hingga dini hari itu
Semua saluran televisi di AS memang mengekspose kabar kematian Osama dengan vulgarBeberapa channel TV nasional di AS seperti NBC, ABC News, dan CBS mengulang-ulang scene pidato Obama yang menegaskan kabar sukses operasi perburuan Osama di PakistanScene runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 dan review aksi-aksi teror yang digawangi Osama juga mengisi headline news saluran televisi lokal AS.
Indikasi berakhirnya perang terhadap terorisme global sebenarnya terendus sejak sepekan terakhirYang paling mencolok adalah keputusan Department of Homeland Security (DHS) atau Departemen Keamanan Dalam Negeri menghapus ketatnya izin masuk bagi warga negara Timur Tengah dan negara-negara Islam
AS mencabut aturan National Security Entry-Exit Registration System (NSEERS) atau pendataan izin imigrasi khusus bagi pengunjung nonimigran dari negara IslamMereka yang terkena aturan itu, antara lain, warga negara Iran, Iraq, Libya, Sudan, Syria, Pakistan, Arab Saudi, dan YamanSaat aturan itu dicabut, publik sempat bertanya-tanya ada apa geranganTapi, dengan kematian Osama, agaknya pertanyaan itu sudah terjawab
Kesaksian sejumlah teman penulis yang baru saja melakukan perjalanan dengan moda pesawat terbang di AS juga menyebutkan, pemeriksaan di bandara mulai longgarDalam arti, security check yang dulu sangat ketat dan pilih-pilih terhadap pemegang paspor asing bernama berbau Islam sudah berkurang
Bagi pelajar RI yang berada di AS, ini merupakan hal yang positifSebab, kebanyakan mereka terlahir dengan nama Islam dan kerap menjadi subjek pemeriksaan berlapis di bandaraBahkan, bagi perempuan, ada juga yang sampai melepas jilbab demi menghindari pemeriksaan yang sangat ketat itu
Dengan kematian Osama, apakah publik AS sudah tak lagi dicekam ketakutan oleh aksi terorisme? Apakah ini berarti tak ada lagi pemeriksaan superketat di bandara-bandara, baik domestik maupun internasional di sana? Yang jelas, kabar tewasnya Osama disambut dengan suka cita, termasuk oleh media massa
Hampir semua koran di AS menjadikan berita tewasnya Osama sebagai headline, dengan judul provokatifKebanyakan menggunakan kata bastard, yang berarti bedebah sebagai kata ganti untuk OsamaHarian Index Journal yang terbit di Greenwood, misalnya, memajang foto Osama hampir penuh di halaman depanJudul ditulis dengan font besar menyebutkan: Bastard Dead, yang artinya Si Bangsat Telah Tewas
Philadelphia Daily News juga menggunakan kata sarkasme dalam berita sukses AS menumpas OsamaYakni, We Got The Bastard, yang artinya Kita Telah Menangkap Si BangsatJudul yang tak kalah provokatif digunakan salah satu koran rujukan pembaca di New York, yakni Daily NewsKoran itu memasang judul Rot in Hell yang berarti Membusuk di NerakaFoto Osama dengan jenggot panjangnya dijajar dengan tulisan superbesar
Bahasa yang lugas juga dikutip New York Post untuk menggambarkan kepuasan warga AS terhadap pembantaian sang mastermind terorisme globalMereka menggunakan kalimat Got Him: Vengeange at Last! US Nails The BastardJudul ini berarti, Tertangkap Sudah: Akhirnya Dendam Terbayar! AS Menangkap si Bangsat
Menurut artikel dalam salah satu harian terbesar di New York itu, yang terjadi sekarang adalah kemenangan besar publik AS"Kematian Osama melunasi utang nyawa ribuan warga tidak bersalah pada teror 9/11," kutip salah satu kalimat dalam artikelnya.
Euforia juga tercatat hingga ke situs jejaring sosialSelama Presiden Obama membacakan pidatonya, tak kurang ada 4 ribu twit per detik yang merespons baik kabar tersebut dan memberikan tanggapanCouncil on American-Islamic Relations (CAIR) atau Dewan Hubungan Amerika Islam juga memberikan pernyataan resmi di Washington untuk mengapresiasi capaian Obama tersebut.
Dendam warga AS memang bersumber pada kejadian pada 11 September 2001 ketika Al Qaeda menabrakkan dua pesawat komersial hingga meruntuhkan World Trade Center (WTC) dan menewaskan lebih dari tiga ribu orangPeringatan kematian Osama juga dirayakan ribuan warga AS yang menggelar doa bersama di Ground Zero (titik nol) bekas lokasi gedung WTC.
Namun, dari pengamatan penulis, tidak hanya optimisme yang digambarkan warga AS kebanyakanAda juga yang cenderung skeptis dan menanti fakta agar dibeberkan di media daripada memercayai pidato sang PresidenSeorang warga Missouri bernama Don de Guire, misalnyaDia memberikan komentar secara online dalam berita yang dirilis situs berita setempat
Warga itu meminta pemerintah mengekspose video yang menampilkan jasad Osama disertai fakta tes DNA"Saya mengapresiasinya, tapi lebih baik melihat langsung jasadnya untuk memuaskan diri saya dan para korban serangan WTC," tulis pria itu.
Reuters mengutip forum kelompok Islam militan justru memberikan pernyataan sebaliknya seputar berita kematian Osama bin LadenMenurut dia, tidak mungkin AS bisa menembak mati Osama di Pakistan
Dalam pernyataan online yang ditulis dalam bahasa Arab itu, mereka menebar ancaman bahwa jika berita itu benar adanya, akan ada balasan yang setimpal bagi AS"Ya Allah, jadikan berita itu tak benar..terkutuklah ObamaWahai warga Amerika..masih sah bagi kami untuk memenggal lehermu," tulis pernyataan itu(zulham mubarak/c2/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasakan Antusiasme Royal Wedding Bersama Warga yang Menginap di Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi