Kisah Anak Autis Hilang Dua Kali, Ortu Tanya Paranormal

Jumat, 22 Juli 2016 – 00:07 WIB
SERIUS : Handy Setia Pramata bersama sang ibu Haradiah, saat asik memainkan handphone di kediamannya Jalan Susanto, Kelurahan Nunukan Tengah. Foto: RIKO ADITYA/RADAR NUNUKAN

jpnn.com - WARGA Kota Tarakan,Kalimantan Utara, khususnya yang bekerja di Pelabuhan Tengkayu I, sempat dihebohkan dengan keberadaan seorang anak tanpa didampingi orangtuanya sedang asyik bermain. 

Tepatnya, di depan pintu gerbang keluar masuknya penumpang dari pelabuhan yang menghubungkan daerah-daerah di Kaltara itu.

BACA JUGA: Ngeri, Bromo Masih Erupsi tapi Pengunjung Makin tak Terkendali

Setelah ditelusuri, ternyata anak tersebut bernama Handy Setia Pratama (8) anak dari Ibu Hadariah, warga Jalan Susanto, Kelurahan Nunukan Tengah, Kaltara. Dia baru diketahui identitasnya setelah melewati sejumlah proses panjang dan dibawa ke kantor kepolisian terdekat di Tarakan.

Foto Handy sempat disebarluaskan lewat media sosial, hingga akhirnya diketahui bahwa dia adalah anak dari salah seorang warga di Nunukan. 

BACA JUGA: Bocah Pecandu Lem Dikirim ke Pesantren

Setelah mengetahui informasi Handy telah dipulangkan ke Nunukan oleh teman kakaknya yang berada di Tarakan, Radar Nunukan (Jawa Pos Group) mendatangi kediaman orangtuanya. 

“Saya dapat informasi dari bapaknya saat saya masih berada di sekolah, saat itulah saya dibuat tidak karuan dan langsung pulang untuk mencarinya,” cerita Hadariah.

BACA JUGA: Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca

Hadariah menceritakan, putra keduanya tersebut diketahui memang tergolong berkebutuhan khusus, yakni penyandang autisme. Hingga saat ini dia belum dapat berkomunikasi normal seperti anak seumurannya. 
Namun, Handy lihai memainkan gadget dan barang-barang elektronik lainnya seperti laptop.Dia juga suka membuka youtube untuk menonton video olahraga seperti bola.

“Dia seperti itu memang, kalau sudah pegang handphone atau laptop pasti mencari sesuatu yang berhubungan dengan bola, dan kalau sudah seperti itu tidak bisa diganggu, bahkan makan pun sudah dilupakannya,” ujar wanita yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Nunukan tersebut.

Hadariah juga mengakui, kejadian Handy pergi dari rumah juga bukan yang kali pertama terjadi. Handy juga sebelumnya sempat hilang, namun akhirnya ditemukan kembali di daerah kesukaannya bermain yakni di tengah alun-alun Nunukan, tak jauh dari kediamannya.

Ada cerita lain yang menarik. Handy sempat membuat pegawai di salah satu bank kaget. “Handy pernah masuk ke bank terus memainkan komputer di meja costemur service ketika lagi tidak ada orangnya,” ungkap Hadariah.

Kejadian itu terjadi saat Handy sedang dalam keadaan meninggalkan rumah. Itu dialami Hadariah ketika dirinya bertanya kepada petugas keamanan bank yang berada tepat di depan alun-alun Nunukan.

Setelah itu, keluarga memutuskan bahwa Handy perlu pengawasan ketat. Namun kejadian itu kembali terulang lagi, Selasa (19/7) kemarin. Ini membuat Hadariah hampir kehabisan akal mencari anaknya yang tak kunjung ada kejelasan. 

Merasa putus asa, dirinya pun menyempatkan menggunakan jasa paranormal demi mengetahui keberadaan anaknya.

“Awalnya Handy saya titip kepada bapaknya, karena saya ada rapat di sekolah dan bapaknya Handy mengiyakan saya untuk ke sekolah dan dia menjaga Handy,” kata Hadariah.

Karena bapak Handy mengetahui di rumah banyak kakak sepupunya, dirinya memutuskan meninggalkan sebentar. Namun, saat pengawasannya ayahnya tidak ada, serta terjadinya pemadaman listrik membuat Handy gelisah dan memutuskan keluar dari rumah melewati jendela rumahnya. 

“Saat mati lampu itulah saya dikabari bapaknya kalau Handy sudah tidak ada di rumah,” imbuh wanita paruh baya tersebut.

Semenjak kabar itu, Hadariah langsung mencari anaknya yang dikabarkan hilang. Mendatangi tempat-tempat yang biasa didatangi Handy, menginformasikan kepada warga sekitar, hingga melaporkan ke kantor Polisi terdekat. 

Dikabarkan tetangganya yang sempat melihat anaknya bermain di daerah Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Liem Hie Djung Nunukan. Namun, karena berpikir Handy saat itu mungkin bersama kakaknya, tetangganya tidak menghiraukannya.

Mendengar kabar itu, membuat Hadariah mendatangi PLBL Liem Hie Djung Nunukan. Petugas demi petugas dirinya tanyakan, namun tidak ada yang mengetahui ciri-ciri Handy.

“Saya sudah tanya semua petugas, katanya tidak ada yang melihat, padahal saya dapat informasi dari tetangga anak saya ada di pelabuhan itu. Mungkin saat itu anak saya sudah berada di speed terikut oleh penumpang. Masa di speed petugasnya tidak menanyakan ada seorang anak yang ikut berangkat ke Tarakan,” ungkap Hadariah bertanya-tanya.

Hingga malam datang, Handy tak kunjung ditemukan. Saat itulah dirinya menyempatkan mendatangi paranormal untuk mengetahui keberadaan anaknya. Saat meminta pertolongan itu, dirinya dalam keadaan menangis.

“Jadi saya dikasih tahu oleh orang pintar itu, anakmu tidak apa-apa, dia sama orang baik, kalau tidak malam ini, besok anakmu sudah kembali. Perkataan itu membuat saya semakin sedih dan saya putuskan kembali pulang ke rumah,” katanya.

Tak berselang lama, dirinya ditelepon oleh anaknya yang bernama Randy. Mendapatkan informasi bahwa Handy saat itu berada di Tarakan, dirinya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Hanya rasa lemas yang ia rasakan saat itu. 

Berkat informasi melalui laman prokal.co Radar Tarakan, Handy yang sempat dikabarkan hilang dan ternyata kesasar hingga ke Tarakan akhirnya diketahui identitasnya. 

Hingga akhirnya Handy dititipkan dengan teman Randy di Tarakan dan dipulangkan pada Rabu (20/7) kemarin di kediaman orangtuanya Jalan Susanto, Kelurahan Nunukan Tengah. (RIKO ADITYA WARDANA/eza/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggila Pokemon Go, tuh Diajak Kumpul tiap Minggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler