Ngeri, Bromo Masih Erupsi tapi Pengunjung Makin tak Terkendali

Kamis, 21 Juli 2016 – 00:52 WIB
Suasana di Gunung Bromo. Foto: Py/Memorandum/dok.JPNN.com


GUNUNG Bromo hingga Rabu (20/7) pagi masih erupsi. Namun, mendekati puncak perayaan Yadnya Kasodo, keramaian pengunjung di zona bahaya kian tak terkendali. Keadaan ini, sangat membahayakan keselamatan pengunjung.

Masih tingginya aktivitas erupsi Gunung Bromo dengan radius aman satu kilometer, tidak membuat obyek wisata di sekitar lautan pasir sepi. Hal ini justru membuat pengunjung kian membludak. 

BACA JUGA: Bocah Pecandu Lem Dikirim ke Pesantren

Parahnya, wisatawan dan pelaku wisata nampak memadati puncak kawah, kaki Gunung Bromo, pura agung luhur poten, hingga sejumlah area lain di lautan pasir.

“Padahal, zona tersebut kami tetapkan sebagai jarak aman bagi pengunjung. Yakni satu kilometer dari puncak kawah,” kata Kepala Pos Pantau Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Subhan, Rabu (20/7).

BACA JUGA: Disambut Layaknya Pemain Timnas, Mata pun Berkaca-kaca

Radius satu kilometer ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana dan sangat membahayakan. Pengunjung maupun warga pelaku wisata, sangat rentan terhadap lontaran lava pijar dan hembusan lava erupsi bromo. 

Sebab, hingga kemarin pagi, material vulkanis pekat terus membumbung tinggi dari kawah. Ketinggiannya, mencapai 1.000 meter dari pusat kawah, mengarah ke barat daya. Semburan tersebut disertai dengan gemuruh keras dari aktivitas dapur magma Bromo.

BACA JUGA: Penggila Pokemon Go, tuh Diajak Kumpul tiap Minggu

Pun demikian, masih ada wisatawan yang mementingkan keselamatan jiwanya. Fatkin, mengatakan kepada Memorandum, ia lebih menikmati eksotika Bromo dari kejauhan. “Memang tidak ada larangan dari pengelola ataupun pemandu wisata. Tapi melihat semburan asapnya, saya takut,” ujarnya.

Terkait pembiaran ini, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), membantah sengaja membiarkan pengunjung masuk zona bahaya untuk mendongkrak pendapatan tiket masuk. 

Kasi Resort Tengger Lautan Pasir TNBTS, Agus Dwi mengatakan, pihaknya kekurangan personel untuk menghalau pengunjung yang mendekati kawasan bahaya  tersebut.

 “Sejauh ini, pengamanan kami lakukan dengan memasang papan imbauan yang terpampang dalam banner, berisi larangan mendaki puncak kawah. Itu kami letakkan di depan loket masuk,” katanya.

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, pengunjung Bromo berkisar antara 800 hingga 12.000 orang per harinya. Jumlah kunjungan diprediksi mencapai puncak saat upacara Yadnya Kasodo  Rabu malam hingga Kamis dinihari. (py/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hebat! Tukang Becak Ini Rela Mengajar Gratis untuk Gelandangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler