Kisah Bocah Iraq Masuk ISIS demi Terlihat Keren

Kamis, 07 Maret 2019 – 16:57 WIB
ISIS di Niniveh. Foto: AFP

jpnn.com - Jabar, bukan nama sebenarnya, sungguh menyesali keputusannya Juni 2017 lalu. Kala itu dia bergabung dengan militan Islamic State (IS) alias ISIS.

Dia tak tertarik dengan ideologi militan sadis itu. Dia tak paham. Jabar yang kala itu masih berusia 16 tahun bergabung demi status sosial saja.

BACA JUGA: Dituduh Terlibat ISIS, Ribuan Anak Disiksa di Penjara Iraq

"Semua orang akan melihatmu. Kamu bakal merasa berkuasa ketika melangkah di jalanan dengan membawa senjata," ujarnya saat diwawancarai Human Right Watch (HRW).

Mayoritas teman Jabar juga bergabung. Jadi, baginya itu menyenangkan. Dia dilatih selama 15 hari, tapi tak pernah diajari menembak. Tahu-tahu dia diberi Kalashnikov.

BACA JUGA: Gabung ISIS demi Budak Seks, Pria Selandia Baru Ini Kecele

BACA JUGA: Dituduh Terlibat ISIS, Ribuan Anak Disiksa di Penjara Iraq

Tugas Jabar bukan di garis depan. Dia hanya dijadikan sopir untuk mengirim air dan mendapat bayaran 60 ribu dinar per bulan atau setara Rp 709 ribu. Ketika pasukan koalisi menyerang ISIS di Hawija pada September 2017, Jabar melarikan diri.

BACA JUGA: Lima Tahun Ditawan ISIS, Puluhan Bocah Yazidi Akhirnya Bebas

Pengalaman selama tiga bulan bersama ISIS itu akhirnya mengantarkannya ke pusat detensi di Iraq bersama dengan ribuan remaja lainnya.

Berdasar laporan HRW berjudul Everyone Needs to Confess: Abuses against Children Suspected of ISIS Affiliation in Iraq, pada akhir 2018 diperkirakan ada sekitar 1.500 anak-anak yang ditahan di pusat detensi Kurdi dan pemerintah Iraq.

Iraq mendeklarasikan menang melawan ISIS Desember 2017 setelah pertempuran berdarah selama tiga tahun yang menewaskan ribuan orang. Setelah momen tersebut, Iraq menangkap semua orang yang ditengarai terlibat dengan ISIS. Tak terkecuali anak-anak. Mayoritas berusia belasan tahun.

"Anak-anak yang dituding punya hubungan dengan ISIS ditahan, disiksa, dan didakwa tanpa memedulikan level keterlibatan mereka yang sebenarnya," tegas Direktur HRW untuk Masalah Hak-Hak Anak Jo Becker.

Hampir semua anak-anak itu disiksa agar mau mengaku sebagai anggota ISIS. Padahal, sebagian besar tak terlibat langsung seperti Jabar.  (sha/c19/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Cabut Kewarganegaraan Pengantin ISIS Shamima Begum


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   Iraq  

Terpopuler