jpnn.com - SURABAYA - Lika-liku hidup yang dijalani Karin, 31, patut menarik simpati. Bisa untuk skenario sinetron. Terutama kisah tentang kisruh rumah tangganya. Kisahnya dimulai dengan aksi kawin lari, ditipu saudara ipar, hingga saat ini rumah tangganya harus berakhir di meja hakim Pengadilan Agama (PA).
Mira, ibu Karin saat ini hanya bisa ngelus dada sambil geram dalam hati saat mengantarkan putrinya mengurus berkas perceraiannya dengan pria yang sudah ia pacari sejak kuliah. Sebut saja laki-laki itu dengan nama Donjuan, 33. Bagaimana tidak. Pria tersebut saat melamar Karin, kondisinya pengangguran. Nggak punya pekerjaan dan harapan hidup yang jelas.
BACA JUGA: Dasar Koboi! GM Pelindo III Todong Penjual Ponsel, Kini Jadi Tersangka
Tapi, karena kadung cinta meski orang tua melarang, akhirnya Karin nekat untuk kawin lari bareng Donjuan. Sudah hamil empat bulan baru pulang ke rumah orang tua lagi. “Sudah bunting pulang ke rumah minta penghidupan. Bapaknya wes emoh-emoh. Tapi, ingat mau punya cucu akhirnya dibandani, dimodali usaha,” kata Mira ditemui di PA, Jalan Ketintang Madya, Jumat lalu (4/12).
Sebagian ibu memang akan luntur keras kepalanya kalau melihat anak perempuannya yang hamil, pulang ke rumah untuk minta maaf. Memiliki cucu, bisa menimang dan mengajaknya bercanda, menjadi keinginan banyak calon nenek. Ya, seperti itulah kondisi Mira saat menerima Karin yang merengek minta pulang ke rumah orang tuanya.
BACA JUGA: Pensiun dari Polri, Polisi Ini Berkarir di Dunia Judi Sabung Ayam
Maka, jadilah Karin dan Donjuan membuka usaha bengkel kecil kecilan di bilangan Wiyung. Usahanya sempat lancar dan berkembang. Pelanggan sudah mulai banyak dan pundi-pundi uang mulai penuh dengan tabungan.
Tapi, sayangnya, ada saja pengganggu kehidupan pernikahan ibu satu anak itu. Adalah kakak Donjuan yang suka datang ke rumah keluarga muda itu. Si kakak ipar hobi minta bantuan.
BACA JUGA: Ini Dia.. Penghasil Pisang Kepok Terbesar
Kalau untuk urusan yang benar, mungkin Karin tidak masalah. Tapi, yang dilakukan kakak ipar Karin tersebut adalah untuk mengajak Donjuan nge-fly alias mabuk. “Setiap malam diajakin minum-minum. Main ke bar, karaoke, pulang sudah mabuk nggak sadar. Kok becik ngopeni usaha, anak istri nggak diopeni,” ketus Mira.
Ibu maupun bapak Karin yang sudah berulang kali mergoki kelakuan menantunya yang sudah jauh melenceng dari kebenaran, akhirnya memaksa Karin untuk mengajukan cerai saja dari Donjuan. Karin awalnya menolak. Tapi, karena sudah diberi waktu setahun lebih untuk menunggu Donjuan berubah, nyatanya tidak ada kemajuan. Bahkan, akhirnya justru Karin yang bekerja serabutan untuk menghidupi anaknya yang kini sudah berusia lima tahun itu.
“Ya gitu itu kalau nekat kawin cuman modal cinta sama laki-laki bejat. Akhirnya malah nggak jelas. Gini ini malah anakku akhirnya jadi janda. Hidup memangnya cuman makan cinta. Yo wis saiki panganen cinta kuwi,” cetus Mira dengan wajah kusut, sekusut kisah rumah tangga anak perempuannya. (*/opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek 1927 Bergemuruh di Gelora Delta, Bukti Persebaya Masih Ada
Redaktur : Tim Redaksi