Kisah Dua Korban Aksi Kekerasan John Key Cs

Tak Bisa Kerja setelah Kehilangan Tiga Jari

Selasa, 25 November 2008 – 10:12 WIB
Charles Refra (kiri) dan Yemfri Refra menunjukkan jari tangannya yang tak lengkap lagi. Foto: Frizal/Jawa Pos

Dua korban kekerasan kelompok John Key cs siap memberikan kesaksian tentang insiden ”potong jari” yang menimpa merekaAda apa di balik peristiwa di Tual, Maluku Tenggara, yang sidang pengadilannya dipindahkan ke Surabaya itu?

KARDONO SETYORAKHMADI, Surabaya

YEMFRI Refra, 24, dan Charles Refra, 22, mengaku masih agak lelah setelah perjalanan jauh dari Maluku

BACA JUGA: Saiful-Fitri, Pasutri Anggota Pasukan PBB di Lebanon

Namun, saat ditemui Jawa Pos di sebuah tempat di Surabaya, keduanya bersemangat ketika bercerita soal kasusnya dengan John Key.
’’Pernah minta damai
Tapi, beta tak kasih

BACA JUGA: Conception Picciotto, Demonstran Calon Tetangga Barack Obama di Gedung Putih (1)

Ini harus selesai di pengadilan,’’ kata Yemri Refra, salah seorang korban yang jarinya dipotong
’’Kalau John Key bilang ada adat potong jari, maka beta tegaskan, tidak ada adat itu,’’ sambung Charles Refra

BACA JUGA: Saat Show Tak Ada yang Berani ke Kamar Kecil


Keduanya kemudian bercerita secara rinci mengenai malam mengenaskan ituKata Yemfri, peristiwa nahas itu dimulai pada 18 Juni 2008 laluSaat itu ada insiden di kampung mereka, Tual, Maluku Tenggara’’Memang ada keributan, tapi saya tak tahu apa-apa,’’ ucapnya.
Konflik internal di klan Refra itu kemudian dilerai Yohanis Refra’’Namun, Yohanis kemudian melapor ke ibu John Key, kalau sayalah biang keladinyaPadahal, saya tidak tahu apa-apa,’’ tuturnyaKabar yang berkembang, Yemfri dituding mengancam menghabisi bapak John Key itu.
Kabar itu kemudian terdengar di telinga John Key alias John Refra yang saat itu berada di JakartaDia kemudian datang ke Tual dan membuat janji bertemu dengan YemfriPada 19 Juli 2008 keduanya bertemu di rumah salah seorang keluarganya.
’’Pas saya di rumah, tiba-tiba dia (John Key) datang dan langsung memukul sayaDia menuduh saya mau membunuh dia punya bapak,’’ tutur Yemfri dengan logat Maluku yang kental
Yemfri langsung berkata, ”Bu (Kakak, Red), bukan saya!” Tapi, John Key terus memaki dan kemudian menendang ulu hati YemfriSetelah itu, turun pula Fransiscus Refra alias Tito Refra, yang tak lain adik John KeySempat terjadi pergumulan antara Tito dan Yemfri, namun kemudian turun lagi Pedro Tanlain –anak buah John Key– seraya membawa parang.
Melihat parang itu, Yemfri langsung menghentikan perlawananDengan mudah dia diseret ke dalam mobilYemfri kemudian dibawa ke rumah TitoSepanjang perjalanan sekitar tiga kilometer itu, setiap kata pembelaan Yemfri dibalas dengan jotosan John Key
Rombongan itu tiba di rumah Tito sekitar tengah malamTetap saja Yemfri dituduh mau menghabisi bapak John Key, tapi tetap pula Yemfri membantah dan berkata, ”Bu, bukan saya”Meski begitu, tetap pula makian dan tendangan mampir ke sekujur badannyaHampir semua orang yang ada di sana menganiaya Yemfri’’Yang saya ingat adalah Pedro Tanlain, Obut Renfra, Ifo Rahantoknam, dan Antonius Tanlain,’’ ceritanya.
Ketika terjatuh, John Key masih terus menganiayaBahkan, batu dan bangku dipukulkan John Key ke tubuhnyaSelanjutnya, Yemfri diseret dan John Key menempelkan sebilah parang ke lehernya’’Tebas leher kauKau mau bunuh beta punya bapak!” kata John KeyNamun, si adik, Tito, punya ide lain
’’Jangan, BuJangan potong leher, potong jari saja,’’ ucap Tito seperti yang ditirukan oleh YemfriSelanjutnya, Yemfri meletakkan tangan kirinya ke mejaNamun, kemudian diteriaki oleh Tito’’Tak usah tangan kiri, pakai tangan kanan’’
Yemfri berusaha tegar dan bahkan bertanya, ’’Bu, satu jari atau semua?’’ ucapnya’’Tak usah pakai tanya-tanya,’’ bentak TitoDia kemudian menebaskan parangnyaNamun, jari itu tak langsung patahSelanjutnya, Tito meminta parang baru, kemudian menebas lagiAkibatnya, jari telunjuk, tengah, dan jari manis pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu putusDarah segar menyembur
John Key kemudian menendang meja itu sehingga Yemfri, meja, dan potongan jari-jari tersebut ikut terlemparSelanjutnya, Yemfri bersama Charles –yang jarinya sudah dipotong terlebih dahulu– dibawa ke Hotel Felia di Kota TualDi dalam kamar itu, Yemfri sempat dipukul dengan kunci oleh John Key hingga kepalanya berdarahSetelah mata, tangan, dan kakinya dilakban, Yemfri dibuang di depan rumah Damianus Refra di kawasan Ohebun’’Damianus itu merupakan bapak angkat saya,’’ ucapnya
Seperti Yemfri, pengalaman yang menimpa Charles Refra tak kalah beratBahkan, Charles hingga tadi malam tetap tak mengetahui kenapa jarinya dipotong oleh John Key cs’’Malam itu (19 Juli 2008), saya berada di rumah Damianus RefraSaya asyik main kartu dengan teman saya,’’ katanyaTiba-tiba saja, muncul John Key bersama sejumlah orangKatanya, mereka masuk begitu saja dan langsung bertanya, ”Ada yang namanya Charles?”
’’Saya langsung kasih mukaIngin tahu kan siapa yang mencari?’’ ucap pria yang istrinya tengah mengandung lima bulan ituTiba-tiba bogem mentah dari John Key melayangSaking kerasnya, Charles langsung terbanting ke tanah’’Bu, salah saya apa?’’ ujarnya
Tetap saja, yang diterima Charles bukan jawabanTapi, makian dan sebuah injakan keras di dadanyaTanpa banyak kata, Tito Refra dan sejumlah temannya langsung menyeret Charles ke dalam mobilMalam itu pula, Charles dibawa ke rumah Tito Refra
Cerita selanjutnya kurang lebih sama dengan nasib yang dialami YemfriHanya, Charles benar-benar tak mengetahui sedikit pun alasan dirinya juga jadi sasaranBahkan, ketika tangan kanannya disiapkan di meja, Charles mengaku takut dan bingung’’Bu, berapa jari?’’ tanyanyaNamun, seperti Yemfri pula, Tito menjawabnya dengan makian dan bentakan.
Tito kemudian meminta parang dari Ifo RahantoknamParang itu diangkat tinggi-tinggi dan ditebaskan ke jari-jari Charles’’Sakit rasanya,’’ katanya tentang kejadian mengerikan tersebutNamun, itu hanya awal dari sakit yang lebih pedih karena jari-jari Charles belum terpotong
’’Lalu, ditatah seperti ini,’’ ucap Charles seraya menirukan tukang mi mencacah sayuranAkibatnya, jempol, jari manis, dan jari kelingking Charles hilangSetelah itu, Charles dibawa ke bagian belakang rumah untuk dilakban kaki dan tangannya
Pas kembali ke depan, Charles melihat Yemfri baru saja ”dieksekusi” jarinyaDengan kondisi kaki dan tangan dilakban, keduanya dimasukkan mobil dan dibawa ke Hotel FeliaCerita selanjutnya, keduanya ”dibuang” begitu saja di depan rumah Damianus Refra sore sekitar pukul 17.00
Setelah berembuk dengan keluarga, keduanya langsung melapor ke Polsek Kei Kecil dan polres setempatNamun, laporan tersebut tidak mendapat tanggapan berarti’’Baru dua minggu kemudian, setelah Kapolda sendiri turun tangan, kasus kami ditangani,’’ katanya
Yemfri dan Charles mengaku pernah ditawari penyelesaian damai, tapi keduanya sepakat menolak.’’Tidak bisa seperti ituSaya sudah cacat dan tak bisa bekerja,’’ tegas Yemfri(el)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Bertabur Emas Batangan, Lapis Kaca Tahan Peluru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler