jpnn.com - DENPASAR - Predator anak masih berkeliaran dimana-mana. Kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak kembali terjadi di Denpasar, Bali, Kamis (8/10) lalu. Tak tanggung-tanggung kejadian itu terjadi di siang hari, yakni pukul 10.30 di ruas Jalan Sedap Malam, Denpasar.
“Korban sudah 10 bulan terakhir dibuntuti oleh pelaku sejak masih tinggal di seputaran Renon. Nah, puncaknya dua hari lalu. Pelaku menarik tangan HW,10. Korban diseret ke tengah sawah hingga sejauh 4 meter dari jalan raya. Bibirnya dibekap agar tidak bisa berteriak,” ucap pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah alias Ipung saat ditemui langsung di Mapolresta Denpasar seperti dilansir Radar Bali (JPNN Group), Minggu (11/10).
BACA JUGA: Puluhan Saksi Kasus Pembantaian Anak-Istri Pengusaha Kusen Diperiksa
Menurutnya, pelaku diduga hendak membawa korban ke sebuah gubuk yang berada di tengah sawah.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, ayah korban membenarkan pernyataan Sapurah.
BACA JUGA: Ngeriii! Tabung Oksigen Meledak, Tubuh Yosep Hancur, Ini Fotonya
Dijelaskannya bahwa sang anak mengaku hampir setiap hari dibuntuti oleh seorang pria misterius saat berangkat ke sekolah.
“Anak saya bilang diikuti dari Jalan Akasia sampai Bundaran Renon. Dulu saat tinggal di daerah Renon juga begitu,” tuturnya.
BACA JUGA: Bocah SD Dianiaya PNS Rumah Sakit di Sekolah
Sembari mengaku akan lebih ketat mengawasi HW, kepala keluarga yang berprofesi sebagai sopir itu mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi pukul 10.30 di Jalan Sedap Malam, tepatnya di depan sebuah salon, sebelum Hotel SM.
Sang ayah menerangkan, pelaku sudah berhenti di posisi tersebut untuk menunggu kedatangan HW yang datang naik sepeda.
“Dik, Om minta tolong diambilin daun-daunan untuk bahan obat-obatan,” ucap sang ayah meniru ucapan pelaku saat merayu HW.
Saat itu, korban menjawab tidak bisa dan mengaku sudah telat ke sekolah. Belum tuntas menjawab, korban langsung dibekap dan ditarik ke tengah sawah.
Dalam posisi tertekan dan ketakutan akhirnya korban melawan dengan cara menggigit tangan pelaku. Korban juga menendang dan melakukan dorongan hingga pria misterius tersebut terpeleset dan tersungkur sebelum akhirnya melarikan diri. “Syukur anak saya bisa karate dan bisa meloloskan dari pelaku,” ucapnya.
Ditanyai tentang ciri-ciri pelaku, pria 31 itu menjawab tingginya kurang lebih 165 cm, dan bertubuh gempal. “Keluarga tidak mengenal, masyarakat sekitar juga tidak ada yang tahu siapa pria misterius itu,” keluhnya.
Meski belum sempat dilecehkan, ayah korban mengaku anaknya mengalami peristiwa traumatis yang luar biasa.
Setelah mengetahui peristiwa yang menimpa HW, ayah korban langsung mendatangi kantor Komnas PA yang akhirnya mengoordinasikan kasus tersebut ke P2TP2A Kota Denpasar.
“Saya melaporkan pelecehan yang menimpa anak saya untuk mencegah sesuatu yang lebih besar. Saya menjaga kemungkinan terburuk pada anak saya serta anak-anak yang lainnya,” kilahnya.
Lebih lanjut dirinya berharap pelaporan tersebut membuat aparat berwenang, khususnya polisi segera mengusut dan menangkap pelaku.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana ditemui langsung di Mapolresta Denpasar menegaskan bahwa pihaknya berkewajiban merespons segala bentuk laporan yang masuk ke Polresta Denpasar.
“Bila ada alat bukti dan keterangan saksi, pasti direspons,” tegasnya. Dalam rangka menangkal hal serupa kembali terjadi, termasuk jenis kriminalitas lainnya, Sudana mengaku akan mengedepankan peranan babinkamtibnas.
“Salah satu realisasi untuk mewujudkan hal tersebut adalah membekali anggota babinkamtibnas dengan alat komunikasi yang memadai,” ucapnya.
Terkait pria misterius di Jalan Sedap Malam, di depan beberapa awak media Sudana langsung menginstruksikan Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan untuk melakukan penyelidikan.(ken/yes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Edit Foto Lebih Ganteng, Keluarkan Rayuan Gombal, Pria Berwajah Pas-pasan Dibekuk Polisi
Redaktur : Tim Redaksi