jpnn.com - TARAKAN – Yosep (28), karyawan PT Tarakan Estika Plaza tewas dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya hancur saat tabung oksigen yang sedang diisinya meledak, Jumat (9/10) malam sekitar pukul 20.15 Wita.
Menurut rekan korban, Kahirudin, saat dirinya sedang berada di mes sempat mendengar ada ledakan. Dia kemudian keluar mes dan melihat gudang pengisian oksigen telah porak-poranda.
BACA JUGA: Bocah SD Dianiaya PNS Rumah Sakit di Sekolah
“Untuk daging-daging korban juga terpisah, bahkan dinding dan seng juga hancur,” ungkap Kahirudin dilansir Radar Tarakan (Grup JPNN.com).
Diceritakan Kahirudin, sebelum kejadian, Yosep terlihat bersama dengan dua rekannya di stasiun pengisian oksigen tempat mereka bekerja. Namun kedua rekan korban, Ali dan Yulius, pergi makan ke mes.
BACA JUGA: Edit Foto Lebih Ganteng, Keluarkan Rayuan Gombal, Pria Berwajah Pas-pasan Dibekuk Polisi
"Jadi korban saja sendiri yang berada di dalam (stasiun pengisian oksigen, Red.)," ceritanya.
Kahirudin mengatakan, untuk muatan tabung gas ini sebanyak 1700 mph. Sebelum pengisian, setiap petugas yang piket akan melakukan pengecekan, setelah itu baru dilakukan pengisian.
“Mungkin yang mengakibatkan ledakan besar itu, karena kondisi tabung sudah keropos atau bisa saja ada oli dan barang yang lain masuk ke dalam yang memang tidak bisa diketahui,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kamar Didobrak, Ternyata Pak Polisi dan Bu Guru Cantik Sedang...
Untuk tabung oksigen yang telah diisi, lanjut Kahirudin, biasa disebarkan ke rumah sakit di sejumlah daerah, seperti Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau bahkan hingga ke kabupaten Berau.
“Tabung ini juga bisa untuk pengelasan juga,” sebut Kahirudin yang telah bekerja di perusahaan tersebut selama 10 tahun.
Dikonfirmasi terpisah, pemilik perusahaan, Heri Yansen Kariono mengaku saat kejadian dirinya tidak ada di lokasi.
“Jadi saya belum mengetahui kejadiannya, karena waktu itu saya sedang di rumah,” kata Heri.
Dia mendapat kabar kurang dari satu jam setelah kejadian melalui SMS. Menurut Heri, selama ini tempat pengisian tabung oksigen tersebut tidak pernah bermasalah, karena semua proses pengisian berjalan dengan sesuai prosedur.
“Sudah 10 tahun lebih usaha ini berjalan dan selama ini tidak pernah ada masalah, untuk proses pengisiannya pun dilakukan harus sesuai standar,” ungkapnya.
Selain itu, kata Heri lagi, jika proses pengisian yang dilakukan setiap karyawannya menurut prosedur seharusnya berada dibelakang tembok yang telah disediakan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.
“Jadi pada waktu pengisian saya tidak tahu posisi korban di mana sampai terkena ledakan hingga akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.
Dengan kata lain, dia menjelaskan apakah korban ini sedang merokok atau tidak yang jelas belum diketahui.
“Kalau pun pada saat pengisian karyawan merokok saya tidak tahu persis, selain itu kalau pengisian sesuai prosedur saat pengisian tabung oksigen tidak bisa terlalu penuh, karena kalau melampaui batas mesin akan mati sendiri,” tandasnya.
Atas kejadian ini, tegas Heri, pihak perusahaan akan bertanggung jawab. Mulai dari pemakaman hingga pemberian santunan.
Kapolsek Tarakan Barat, AKP Lalu Guruh Prawira mengatakan, suara ledakan terdengar dari jarak cukup jauh.
“Setelah kami mendengarkan lentuman ledakan dari daerah RT 13 Jembatan Putih ini, langsung menurunkan ke lokasi kejadian,” ungkapnya.
Dia pun langsung berkoordinasi dengan pihak pemadam kebakaran, Puskesmas, dan PMI.
“Jadi saya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi baik itu ada kejadian kebakaran,”jelasnya.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian dengan menyisir setiap gedung untuk mencari pisahan tubuh korban.
“Jadi kami sudah langsung melakukan olah TKP sementara dan diketahui ada salah satu korban yang meninggal dunia akibat ledakan itu,” ungkapnya.(ule/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Kronologis Pembunuhan PNF, Jilbab Putih Milik Korban Ikut Terbawa
Redaktur : Tim Redaksi