Kisah Rudy Habibie Kecil yang Berlayar ke Jawa Seorang Diri

Senin, 20 Juni 2016 – 20:45 WIB
Rudy Habibie sewaktu kecil. FOTO: ist sekretariat Habibie for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kesuksesan harus dicapai dengan kerja keras dan linangan air mata. Begitu juga dengan Bacharuddin Jusuf Habibie. Rudy, demikian dia akrab disapa, sudah harus meninggalkan kampung halamannya di Parepare, Sulawesi Selatan, sejak berusia 14 tahun. Dia berlayar ke Pulau Jawa, seorang diri!

Rudy harus pergi ke Jakarta untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Itu tidak berselang lama setelah ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie, meninggal dunia pada 3 September 1950. 

BACA JUGA: KPK Tambah Jerat Hukum untuk Bupati Subang

Rudy sebenarnya anak keempat dari delapan bersaudara. Namun, karena paling pintar di antara saudara-saudaranya, maka dia ”terpilih” untuk paling awal dikirim sekolah ke Jawa.

”Saya takut sekali saat itu. Jawa adalah pulau asing, dan saya masih 14 tahun,” ucap Habibie.

BACA JUGA: Waduh! Menteri Rini Bikin Rieke Ngamuk Lagi

Sebagai ibu, tentu saja Tuti berat melepaskan Rudy yang masih bocah ke Jawa seorang diri. Namun, demi memenuhi janji kepada almarhum suaminya, memberikan pendidikan setinggi mungkin, hal itu dia lakukan.

Tinggal di Jakarta, Rudy tidak kerasan karena cuaca yang panas. Dia terbiasa tinggal di daerah sejuk. Konsentrasi belajarnya pun mulai terganggu.

BACA JUGA: Ini Pesan Papa Novanto untuk KNPI

Rudy pun mencari informasi mengenai kota yang cukup sejuk dan punya sekolah yang sama baiknya dengan Jakarta. Bandung jawabannya. Setelah meminta izin pada Tuti, Rudy pun berangkat menuju Kota Kembang. Tuti berpesan agar Rudy tinggal bersama kawan Alwi yang bernama Syamsudin jika ke Bandung.

Tidak lama, pada 1951-1952, Tuti dan anak-anaknya menyusul Rudy ke Bandung. Dia menjual seluruh asetnya di Parepare untuk memulai hidup baru di Bandung. Berkumpul kembali dengan ibu dan saudara-saudaranya, tentu saja satu kebahagiaan yang tak terhingga bagi Rudy. Masa remajanya pun bisa dia lalui dengan penuh kebahagiaan di antara orang-orang yang dia kasihi.

Di Bandung, Rudy bersekolah di sekolah internasional. Namun, tidak lama. Sekolah tersebut tutup dan mengharuskan Rudy pindah ke sekolah peralihan. SMA Kristen Dago jadi pilihan Rudy.

Untuk urusan yang satu ini, Rudy tidak mengabari Tuti. Dia tidak mau menambah beban pikiran Tuti yang ingin sekali anaknya bersekolah di sekolah internasional. Ini juga yang menjadi alasan Tuti memboyong keluarganya ke Bandung.

Kejeniusan Rudy di bidang ilmu eksakta mengantarnya untuk kuliah di Jurusan Elektro Arus Rendah, Fakultas Teknik Universitas Indonesia atau yang sekarang dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB). Enam bulan kuliah, Rudy berangkat ke Jerman untuk kuliah penerbangan di RWTH-Aachen. (and) 

Nantikan edisi khusus trilogi celebrate 80 years BJ Habibie di Harian Jawa Pos edisi 23-25 Juni 2016.

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pelajari Percakapan BBM Pejabat MA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler