Kisah Seputar Proklamasi yang Selama ini Disembunyikan

Jumat, 12 Agustus 2016 – 17:55 WIB
Lembaran awal dokumen Entol Chaerudin. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - MENGISI Bulan Kemerdekaan, kami menyuguhkan cerita bersambung tentang kejadian-kejadian di seputar peristiwa 17 Agustus 1945.

"Selama seperempat abad, fakta sejarah ini tidak pernah ditulis orang sebelumnya," tandas Entol Chaerudin, lakon utama cerita ini.

BACA JUGA: Wakwaw! Nyanyian Aktivis 98 ini Ternyata Karya Pengarang Lagu Garuda Pancasila

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Serial ini diangkat berdasarkan sebuah dokumen lawas yang ditulis Enthol Chaerudin, pembantu Mr. Ahmad Soebardjo--satu di antara penyusun naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

BACA JUGA: Hikayat Pengarang Lagu Garuda Pancasila

Enthol Chaerudin adalah satu di antara orang-orang yang bertugas mengamankan proklamasi dan laju proses pemindahan kekuasaan. Sebuah tugas rahasia yang tidak diketahui banyak orang. 

Dia hadir dalam lingkaran utama ketika negeri ini hamil tua hingga melahirkan bayi bernama Indonesia, 71 tahun silam.

BACA JUGA: Beginilah Daulat Minangkabau Abad 17

Entol menulis peristiwa demi peristiwa yang dilaluinya dalam catatan harian. 

Tapi, "berhubung semua catatan nama-nama dan tanggal kejadian telah hilang dan sebagian rusak tidak tahan lama disimpan dalam tanah…saya meriwayatkan hanya peristiwa-peristiwa yang saya alami dan saya lakukan sendiri," tulis Entol dalam narasi pembuka catatannya.

Dia menuliskan pengalaman pribadinya, terutama sekali karena mengganggap, "beberapa pengarang sejarah, dalam uraiannya tentang keamanan di sekitar proklamasi dan pemindahan kekuasaan, tidak menuliskan fakta dan data-data yang sebenarnya telah terjadi, sehingga kejadian-kejadian yang sangat bersejarah itu menjadi kabur."

Begitu rampung, Enthol Chaerudin menyerahkan tulisannya kepada Ahmad Soebardjo. Sang Founding Father pun membaca dengan seksama dengan menulis tanggapan pada 22 Oktober 1973. 

"Sdr. Chaerudin," tulis Soebardjo, "merupakan salah satu pembantu saya yang konsekwen, gigih dan berani, karena benar, menghadapi keadaan yang rumit, tempo-tempo menghadapi maut, namun atas bimbingan perlindugan dan karunia tuhan yang maha esa, dia beserta kawan-kawannya selamat keluar dan kancah revolusi Indonesia."

Bagi Soebardjo, "Sdr. Chaerudin setiakawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia."

Dokumen yang dirampungkan pada 1973 ini berupa fotocopyan yang kami peroleh dari Harry A Poeze. Tempo hari, petinggi KITLV Leiden, Belanda tersebut mengirimkan paket ini langsung dari Negeri Kincir Angin. 

Nah, pembaca yang budiman…setelah menimbang sama berat, mengukur sama panjang dan menilai di atas patut, maka catatan Entol Chaerudin ini kami gubah tanpa mencederai isi, untuk disajikan ala reportase sejarah. Semoga berkenan. Selamat mengikuti… 

"Selama seperempat abad, fakta sejarah ini tidak pernah ditulis orang sebelumnya," tandas Entol Chaerudin, lakon utama cerita ini.--bersambung (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ondeh...Utusan VOC ini Cium Kaki Raja Minang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler