Kisah Suami yang Jadi Muncikari Istrinya Sendiri, Dulu Bak Pahlawan, Kini...

Kamis, 01 Oktober 2015 – 10:24 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - PASANGAN suami istri warga Genteng, Surabaya, Jatim ini, sebut saja namanya Donjuan, 38 dan Sephia, 32, memang klop. Sang suami adalah muncikari yang menjual istrinya sendirinya sebagai pekerja seks komersial (PSK). 

Namun, akhir-akhir ini, Sephia enggan dimuncikari oleh Donjuan. Sebab, suaminya itu minta bagi hasil yang dinilai Sephia cukup besar. Yakni, fifty-fifty. "Kok enakkk…" kata Sephia.

BACA JUGA: 1.195 Honorer K2 Terancam Gagal Diangkat jadi CPNS

Dia mengaku, setiap kali kencan short time, Sephia mengaku bahwa dirinya mendapatkan upah sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Namun, dia tidak mendapatkan hasil kerjanya itu full. Sebab, dia harus membagi hasil keringatnya itu dengan sang suami, Donjuan.

“Dia minta fifty- fifty. Enak temen pokoke bojoku iku. Aku sing menggos- menggos, dia yang foya-foya,” kata

BACA JUGA: Sebar Video Tilang, Mahasiswa Gondrong Itu Terancam 6 Tahun Penjara

Sephia di sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama, Jalan Ketintang Madya, kemarin (30/9).

Dengan pembagian fifty-fifty tersebut, Sephia hanya mendapatkan separo hasil kerjanya, yakni, sebesar Rp 400 ribu dan terkadang hanya Rp 250 ribu.

BACA JUGA: Di Tahanan, Mahasiswa Gondrong Penyebar Video Tilang Diduga Dianiaya

Pekerjaan haram itu bukan hal baru bagi pasutri ini. Sebelum menikah pada 2004, Sephia telah menjadi PSK di Dolly. Namun, Sephia tidak betah di Dolly. 

Gara-garanya, sang muncikari saat itu mengambil untung terlalu banyak. Muncikari itu juga sering memberinya narkoba. Sehingga, dia sulit keluar dari Dolly.

Hingga akhirnya, datanglah Donjuan bak pahlawan yang berjanji siap untuk membantunya mentas dari lembah hitam tersebut. 

“Suami saya jatuh cinta sama saya. Karena sama-sama hidup dari beginian (prostitusi, Red), dia mau menerima saya apa adanya. Katanya dia mau membantu saya keluar dari Dolly,” tegasnya.

Singkat cerita, Donjuan bisa membantu Sephia mentas dari Dolly. Keduanya kemudian menikah. Pada awal pernikahan, Sephia berhenti total dari dunia esek-esek yang ’membesarkan” namanya sebagai salah seorang primadona di Dolly.

Dia pun fokus melayani sang suami. Tapi lambat laun, Sephia mulai jenuh dengan kehidupannya yang menurun. Begitu pula dengan Donjuan yang tidak lagi memiliki pekerjaan. Kehidupan rumah tangga mereka jadi kacau-balau. Ekonomi rumah tangga hancur.

Sebagai orang yang hanya lulusan SD, Donjuan sempat frustasi. Dia tidak punya keahlian lain selain menjadi makelar di dunia hitam. Akhirnya muncul ide dari Sephia untuk menjadi PSK kembali. Mucikarinya adalah sang suaminya sendiri.

“Kesepakatannya tubuh boleh milik bersama. Tapi, hati tetap untuk suami tercinta,” tegasnya. Berdasar kesepakatan itu, Donjori dan Sephia kembali menerjuni profesi sebagai mucikari dan PSK secara profesional. 

“Mungkin karena keenakan dapat uang banyak dan mudah dari prostitusi, suami jadi ketagihan. Dia terbiasa dugem pakai uang dari kerja keras saya,” katanya.

Sebagai mantan primadona Dolly, pelanggan Sephia terbilang banyak. Begitu dia comeback ke dunia hitam, para pelanggan yang kangen dengan pelayanannya yang selalu all out kembali datang untuk mencicipi servisnya yang yahud. Namun, Sephia mengaku bahwa pen- dapatannya masih kurang.

“Mungkin karena pembagia- nya sekarang fifty-fifty, saya jadinya rugi. Lihat artis PSK itu, mucikarinya cuma dapat 20 persen. Lha ini, suami sendiri malah minta fifty-fifty” tegas- nya. 

Dengan kasus artis PSK seperti Amel Alfi dan Anggita Sari, Sephia pun mulai berpikir rasional. Dia ingin suaminya yang jadi mucikari juga hanya mendapatkan 20 persen saja.

“Tapi, suami tidak mau. Dia malah menuding saya mau mengkhianatinya. Tanpa dia lho, saya bisa ’jualan’ sendiri. Sudah banyak pelanggan yang punya nomor dan pin BBM saya,” katanya kenes. (*/c2/jay)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Bertani Tebu, Bukan Tambang Pasir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler