Kisah Tukang AC yang Merangkap Jadi Konsultan Istri-Istri Kesepian

Sabtu, 13 Agustus 2016 – 10:28 WIB
Kisah Tukang AC yang Merangkap Jadi Konsultan Istri-Istri Kesepian. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.con

jpnn.com - Donjuan, 30, sebagai tukang Air Conditioner (AC) tidak hanya memperbaiki kerusakan pendingin ruangan di rumah. Namun, dia memiliki keahlian ganda karena mampu memperbaiki dan membahagiakan hati para pemilik rumah.

Hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk menjadi konsultan para istri yang kesepian.

BACA JUGA: Gempar! Wanita Cantik Diculik 7 Pria Saat Makan Bakso

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

PRIA asal Karangmenjangan ini diakui memiliki banyak kelebihan. Dia pandai otak-atik alat elektronik. Seperti AC, televisi, lemari es, mesin cuci, kompor dan lain sebagainya. 

BACA JUGA: Pekerja Anak-anak Digaji Rp 150 Ribu Sebulan, Lauk Beli Sendiri

Makanya dia memiliki bisnis jasa perbaikan alat elektronik panggilan dari rumah ke rumah.

Dia memasang iklan melalui website sehingga banyak orang yang cukup telepon bila ingin memperbaiki alat elektronik rumah tangga.

BACA JUGA: Kapolda Sebut Pemukulan Dasrul Kasus Berat

Selain ulet dan pandai, Donjuan sangat ramah dan perhatian. Di kantor Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jumat (12/8) Donjuan tampak perhatian dan baik mengantarkan Sephia, 40, yang ingin mengajukan gugatan cerai di PA.

“Tidak tahu ibu itu. Saya lho sudah bilangi tidak usah pisah kok masih saja pisah,” kata Donjuan.

Kemungkinan Sephia sudah sakit hati dengan suaminya, maka dia pun menggugat cerai. 

Perkenalan dengan Sephia dimulai ketika dia seringkali memperbaiki AC di rumahnya.

“Saya kan sering datang ke rumah-rumah. Langgananku sudah lebih dari 200 orang. Tiap hari melayangi sekitar 20 orangan. Kadang sering tidak nyanggupi,” kata Donjuan.

Bila satu AC itu dipatok seharga Rp 50 hingga 75 ribu, maka sehari Donjuan bisa mendapatkan upah Rp 100 juta.

Menurut, Donjuan tak pernah berharap bila para pelangganya itu wanita yang mayoritas istri-istri pejabat dan pengusaha.

Bagi Donjuan, yang terpenting dia bisa tetap mendapatkan penghasilan lewat memperbaiki alat elektronik.

Namun, karena dia terlalu lama dan baik, kemungkinan para pelangganya menghubunginya lagi setelah dia memperbaiki rumah.

Ketika memperbaiki salah satu alat elektronik di kawasan Kertajaya, pelanggannya nyeletuk bila ada baiknya, Donjuan merangkap sebagai konsultan rumah tangga.

”Biasanya sih memang betulin alat elektronik disambi ngobrol. Mereka mayoritas memang curhat soal rumah tangganya. Saya sih dengerin saja. Ya kadang kalau ada yang minta solusi saya beri,” kata dia.

Biasanya,pelanggan-pelanggan wanitanya itu hobi curhat masalah dengan suaminya, misalnya suaminya yang tidak bisa memuaskan, tidak pernah lagi mendengarkan curhatnya, atau hanya ingin meluapkan masalah kehidupannya.

“Saya cuma dengerin saja. Kadang mereka telepon ke saya cerita sambil nangis-nangis. Masak mau nolak,” kata Donjuan.

Diperkirakan ada sekitar 30 pelanggan wanita yang suka curhat baik dengan jumpa darat maupun lewat komunikasi.

Awalnya sih Donjuan menggratiskan dan berusaha menjaga hati supaya tidak jatuh cinta dengan wanita-wanita yang sudah bersuami. Sebab, lanjut Donjuan, pelanggan-pelanggan itu suka memakai baju ketat dan bermanja-manja yang membuatnya tergoda.

Lambat laun dia pun akhirnya mendeklarasikan diri sebagai konsultan rumah tangga.

“Saya sih tidak pernah memungut biaya, tapi biasanya mereka ngasih lumayan besar. Kadang Rp 500 ribu atau Rp 1 jutaan. Pokoknya saya terima apa adanya deh,” kata Donjuan. (*/no/jpg) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Siswa yang Ikut Pukul Dasrul, Dia Kangen...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler